WahanaNews.co, Tangerang - Dua produk camilan asal Malang, Jawa Timur sudah tiba di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu pagi, (15/10).
Keduanya menerima penghargaan UKM Pangan Award 2025 yang akan diserahkan langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso hari itu. Target selanjutnya dari kedua usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini sudah semakin terlihat, yakni menembus pasar global.
Baca Juga:
Fasilitasi dari KDEI Taipei, Waralaba Kopi Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp9,6 Miliar di TEI 2025
Ialah Sahabat Pangan dan Haviera Foodies, dua UMKM pemenang penghargaan UKM Pangan Award
kategori Produk Makanan Ringan/ Camilan. Dengan mengantongi sertifikasi standar seperti dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Halal Indonesia, Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), Hazard Analysis and Critical Control Point (HAACCP), dan ISO 22000:208, keduanya menjadi camilan kemasan ringan dengan standar tinggi yang siap naik kelas. Sahabat Pangan memenangkan UKM Pangan Award melalui produk rambak pisang merek BangZay.
Rambak Pisang menjadi produk pertama sekaligus andalan dari BangZay. Varian BangZay lainnya
meliputi mangga, nangka, nanas, salak, apel, dan jamur. BangZay menonjol berkat produknya yang berasal dari buah asli tanpa gula tambahan, tanpa pengawet, tanpa pewarna buatan, rendah minyak, dan kaya nutrisi.
Produk BangZay didistribusikan di toko oleh-oleh wilayah Jawa Timur, gerai pameran, agen grosir, reseller, serta lewat e-commerce Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop.
Baca Juga:
Hadirkan Semangat Ekspor di Hari Pertama TEI 2025, Mendag Busan Sapa Hangat Pelaku UMKM Peserta Pameran
Menjadi pemenang UKM Pangan Award memberi kesempatan Zainal Efendi sebagai pemilik BangZay untuk memperluas pasarnya lewat kesempatan masuk ke ritel modern sekaligus menembus pasar global. Zainal berharap, pemerintah juga dapat membantunya untuk menembus pasar luar negeri.
“Harapannya, dukungan pemerintah membantu kami mempercepat distribusi produk hingga menembus pasar global. Tentunya pemerintah bisa lebih membantu mencarikan buyer yang terkurasi,” ujar Zainal.
[Redaktur: Alpredo]