Aguan mulai membangun bisnisnya sendiri pada 1971 yang jadi cikal bakal Agung Sedayu Group. Saat memulai bisnis, Aguan cukup beruntung karena iklim politik dan ekonomi Orde Baru sangat bagus. Alhasil, bisnisnya pun berkembang pesat. Hanya dalam kurun 10 tahun, berbagai proyek konstruksi pun dikerjakannya setelah menggarap proyek pertama, yakni Harco Mangga Dua.
Saat berupaya menggarap properti lain dia berkenalan dengan Tommy Winata (TW), pengusaha Tionghoa lainnya yang bergerak di sektor perbankan dan properti. 'Duet maut' ini melahirkan kawasan real estate besar seperti Pantai Indah Kapuk (PIK), Kelapa Gading, bahkan kawasan perkantoran elite, yakni SCBD Sudirman.
Baca Juga:
Profil Pahlawan Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Belakangan, bisnis properti Agung Sedayu Group pun semakin besar. Dalam laman resmi perusahaan, tercatat ada 57 properti Aguan di bawah bendera Agung Sedayu yang tersebar di Jabodetabek.
Tak diketahui pasti berapa kekayaannya. Namun, apabila melihat pada banyaknya properti tersebar di Jabodetabek yang dikenal dengan harga fantastis, sudah pasti kekayaan Aguan juga melimpah.
10. Husodo Angkosubroto
Baca Juga:
Mahfud MD Terima Gelar Adat Kehormatan dari Majelis Latupati Kota Ambon
Husodo Angkosubroto merupakan pemilik Gunung Sewu Group (GSK). Ia bersama saudara kandung lainnya mewarisi perusahaan tersebut dari sang ayah, Go Soei Kie alias Dasuki Angkosubroto, pendiri grup tersebut, yang tutup usia pada 2009.
Gunung Sewu berdiri sebagai pedagang komoditas pada tahun 1953, dan kemudian mengembangkannya ke bidang properti dan pertanian. Keterlibatan Husodo dalam Gunung Sewu sudah sejak lama. Bahkan, Husodo memiliki andil dalam membesarkan Grup Gunung Sewu sejak 1977.
Di bawah kepemimpinannya, Gunung Sewu telah berkembang menjadi salah satu grup bisnis terdiversifikasi utama di Indonesia. Perusahaan itu kini beroperasi di bidang makanan, asuransi, properti, manufaktur, dan bisnis baru lainnya mengklaim memiliki total tenaga kerja profesional sekitar 30.000 orang.