WAHANANEWS.CO, JAKARTA - PT PLN (Persero) mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia. Upaya ini selaras dengan visi Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui swasembada energi.
Komitmen tersebut disampaikan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo ketika menjadi salah satu panelis dalam agenda Mandiri Investment Forum 2025 pada Selasa (11/2/2025) di Jakarta.
Baca Juga:
PLN Gelar Relawan Bakti BUMN di Sumba Timur, Kolaborasi Kementerian dan Lintas BUMN Untuk Pengabdian Masyarakat
Dirinya mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mendukung transformasi energi di Indonesia. Menurutnya, upaya swasembada energi memerlukan kolaborasi dalam sektor inovasi dan investasi berkelanjutan, khususnya untuk proyek-proyek energi bersih.
"Kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca demi masa depan generasi kita selanjutnya. Tantangan utamanya adalah bagaimana menyediakan energi yang terjangkau, aman, dan bersih sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ujar Darmawan, Minggu (16/2/2025).
Darmawan mengungkapkan, Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi tantangan dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan yang tersebar. Untuk mengatasi ketidaksesuaian antara lokasi sumber energi terbarukan dan pusat permintaan energi, PLN telah memetakan kebutuhan pembangunan jaringan transmisi sepanjang lebih dari 63.000 kilometer hingga tahun 2040.
Baca Juga:
Inovasi Hijau ITPLN Raih Penghargaan Internasional, Sabet Gold Medal di IPITEx 2025
“Tanpa jaringan transmisi ini, tidak ada cara untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan kita. Tidak ada transisi tanpa transmisi,” tegasnya.
Darmawan menambahkan, total investasi yang dibutuhkan untuk transformasi ini mencapai USD 235 miliar hingga tahun 2040. “Untuk itu, kami perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, dengan memastikan proyek-proyek ini bankable, feasible dan memiliki risiko yang dikelola dengan baik,” jelasnya.
Dengan mengurangi ketergantungan pada energi impor, PLN berkomitmen mengembangkan sumber energi domestik yang lebih andal dan berkelanjutan.