WahanaNews.co | PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif milik Triputra Group, optimistis era transformasi kendaraan listrik bakal menjadi salah satu pendorong kinerja pada tahun ini.
Dharma Polimetal siap menangkap peluang tersebut dengan terus menggencarkan produksi komponen untuk kendaraan listrik berupa battery pack dan battery management system yang saat ini sudah digunakan pada kendaraan roda tiga dan juga e-bike.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Irianto Santoso selaku Presiden Direktur DRMA mengungkapkan, guna menyambut era electric vehicle (EV) di Indonesia, pihaknya telah memproduksi rangka badan kendaraan dengan menggunakan lightweight material dan daya tarik yang tinggi.
Dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik, DRMA sudah mempersiapkan komponenkomponen yang akan disuplai ke pelanggan agar badan kendaraan listrik menjadi lebih ringan dengan bahan hightensile.
"Karena saat ini berat baterai kendaraan listrik hampir mencapai sepertiga dari total berat kendaraan oleh karena itu berat rangka badan kendaraan harus dibuat lebih ringan dari rangka kendaraan konvensional,” papar Irianto dalam siaran pers, Jumat (20/5).
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Di samping itu, DRMA sudah membuat battery pack untuk sepeda, e-scooter, dan juga kendaraan roda tiga yang diproduksi sendiri.
Dalam pengerjaan komponen otomotif, manajemen ini mengaku selalu mengembangkan kemampuan perusahaan dalam bidang riset dan engineering untuk mendesain dan membuat sendiri peralatan dan mesin-mesin yang diperlukan, sehingga semua dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Lebih lanjut Irianto menjelaskan, DRMA juga menyediakan wiring harness, salah satu komponen yang pasti dibutuhkan oleh setiap kendaraan listrik dengan spesifikasi yang lebih tinggi dari yang sudah ada saat ini.
Setiap kendaraan listrik membutuhkan kabel yang dapat menghantarkan arus listrik dengan tegangan tinggi, namun kabel yang ada saat ini tidak dapat mendukung tegangan tersebut sehingga dapat mengakibatkan kabel akan terbakar.
"Oleh karena itu, kami sudah memproduksi battery pack untuk kendaraan sepeda listrik dan kami sudah mempersiapkan battery management system yang membutuhkan teknologi tersendiri. Untuk battery pack, terdiri dari sekitar 300-400 baterai yang dijadikan satu dan harus diatur kerjanya agar tidak terbakar dan rusak," papar dia.
Pada tahun ini, DRMA akan fokus dalam mengembangkan bisnis dengan menjalankan berbagai strategi bisnis mulai dari menambah pangsa pasar, mengembangkan produk-produk baru, pemasaran produk-produk yang memiliki nilai lebih tinggi, serta ekspansi bisnis memasuki segmen lain di luar OEM dengan meluncurkan produk kendaraan roda tiga.
Selain itu, DRMA juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan dari Korea untuk membuat charging station, baik yang high speed charging maupun yang low speed charging. Kesepakatan kerjasama tersebut dibuat minggu lalu di Korea.
“Diharapkan dengan berbagai langkah strategis serta ekonomi nasional yang sudah mulai pulih, daya beli masyarakat akan semakin membaik di tahun ini, khususnya untuk industri otomotif. Sejalan dengan hal tersebut, kami menargetkan DRMA dapat mencapai pertumbuhan hingga 20% di tahun ini,” tutup Irianto. [jat]