Witjaksono merupakan anak bungsu dari enam saudara, ia harus rela berbagi makanan kepada saudara-saudaranya. Jika ia dapat memakan telur, satu telur itu akan dibagi dengan delapan orang. Baginya, makan ayam adalah suatu hal yang langka. Biasanya, ia beserta keluarga makan dengan nasi kecap ditambah dengan kerupuk saja, jadi hanya bisa merasakan ayam saat lebaran tiba.
Kesulitan ini yang membuat Witjaksono ingin mencari rezeki sendiri, ia telah bekerja semenjak umurnya menyentuh enam tahun. Lalu saat sekolah, ia berjualan makanan dan minuman. Tidak hanya itu, dia juga sampai menjual mainan agar bisa membeli buku sekolah. Setelah memasuki perkuliahan, Witjaksono menjadi penjaga warnet dan membuka jasa ketik.
Baca Juga:
Kisah Inspiratif Pedagang Bakso, Dari Penghasilan Rp2.500 Kini Beromzet Rp60 Juta per Hari
"Terus dahulu waktu sambil saya sekolah, itu juga saya sambil nyari duit, Bro. Umur saya enam tahun, tujuh tahun, saya sudah mulai cari duit sendiri," ungkapnya.
"Bapak kan di Departemen Perikanan kan, di kasih ikan hias 'kamu mau enggak ini pelihara?' terus dipelihara. Pelihara terus beranak pinak banyak, saya jual ke teman sekolah gue. Karena kan anak-anak orang kaya, kan. Uang sakunya habis untuk beli jajan ikan hias gue," lanjutnya.
Nasib buruk pun menimpa dirinya, saat ia memiliki hubungan dengan seorang perempuan. Perempuan itu menipu Witjaksono untuk mendapatkan uang yang telah ia tabung. Pacarnya itu tahu bahwa dirinya memiliki tabungan yang cukup besar. Alhasil, uang sebesar Rp5,5 juta hilang begitu saja dengan alasan saudara pacarnya mengalami kecelakaan.
Baca Juga:
Belajar dari Miliarder Saudi Sulaiman Al Rajhi, Memilih Hidup Miskin Saat Bergelimang Harta
"Gue kedatangan klien (jasa pengetikan). Kebetulan ceweknya cantik. Anyway, dia tertarik sama gue dan gue tertarik sama dia. Akhirnya kita komitmen. Jadian lah istilahnya," katanya.
"Ya sudah, deh, gue ke ATM, gue transfer semuanya, gue sisain (cuma) Rp10 ribu, Bro. Padahal itu duit dagangan gue, gitu kan. Waduh kocak banget dah," ungkapnya sambil tertawa.
Namanya mulai naik setelah membuat 2 perusahaan yang ia bangun dibawa ke “Go Public”. Lalu pada saat sosialisasi Tax Amnesty di Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo menyebut nama Witjaksono.