WAHANANEWS.CO - Nilai ekspor kemenyan Indonesia mencapai lebih dari US$52 juta atau sekitar Rp847,6 miliar pada tahun 2024, dengan total volume mencapai 43 ribu ton. Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, melalui akun Instagramnya pada Sabtu (24/5/2025).
Luhut menjelaskan bahwa kemenyan yang diekspor berupa resin alami dari pohon Styrax Benzoin, dan digunakan dalam berbagai industri seperti parfum, aromaterapi, pangan, dan farmasi.
Baca Juga:
Gandeng Ray Dalio, Pemerintah Siapkan Layanan Family Office untuk Investor Elite
Sekitar 30 persen masyarakat di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan menggantungkan penghidupan mereka dari komoditas ini.
"Karena itu, kami berencana mengembangkan hilirisasi kemenyan berbasis komunitas," ujarnya.
Meskipun produk kemenyan telah menembus pasar Asia dan Eropa, Luhut menilai harga jual di tingkat petani masih rendah.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Rencana UEA Bangun Resort di Pulau Sengketa Sumut-Aceh
Ia menekankan bahwa hilirisasi tidak memerlukan pabrik besar, melainkan dapat dilakukan dengan teknologi sederhana seperti distilasi uap.
Luhut menyebut bahwa minat pelaku usaha terhadap hilirisasi kemenyan mulai tumbuh.
Pemerintah pun tengah menyiapkan berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangannya, termasuk peta digital sebaran lahan dan pohon kemenyan agar pembangunan lebih terarah dan berbasis kebutuhan lapangan.