WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Perdagangan menggelar 100 pertemuan antara eksportir
Indonesia dan perusahaan importir asal Kanada yang diikuti 29 eksportir Indonesia dan 5 perusahaan importir asal Kanada.
Pertemuan-pertemuan tersebut menghasilkan potensi transaksi untuk 12 bulan ke depan dengan nilai sebesar USD 1,8 juta atau sekitar Rp27 miliar untuk produk makanan dan
minuman olahan.
Baca Juga:
Hari Terakhir MICE 2024, Kopi Indonesia Masih Menjadi Primadona di Pasar Australia
“Pertemuan dengan perusahaan importir asal Kanada menghasilkan potensi transaksi Rp27 miliar untuk 12 bulan ke depan. Pertemuan-pertemuan tersebut digelar sebagai upaya meningkatkan ekspor
makanan dan minuman olahan ke pasar global,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
(PEN) Kemendag Didi Sumedi.
Produk yang paling diminati para calon pembeli adalah rempah organik, kopi, turunan kelapa, serta kacang-kacangan dan olahannya. Beberapa komoditas lain yang juga ditawarkan oleh usaha kecil dan menengah (UKM) adalah bumbu masak, beras organik, hasil laut, kecap, buah kering, virgin coconut oil, dan produk bersertifikasi lainnya.
Keseratus pertemuan tersebut terlaksana pada 5-7 Februari 2024 saat misi pembelian (buying mission) Kanada ke Jakarta. Pertemuan-pertemuan ini adalah bagian dari implementasi kerja sama Direktorat Jenderal PEN Kemendag dengan Trade Facilitation Office (TFO) Kanada.
Baca Juga:
Hadiri Pembukaan Inabuyer B2B2G Expo 2024, Wamendag: Kesempatan Emas UMKM untuk Meraih Peluang Bisnis Baru
“Selain melalui kerja sama dengan TFO Kanada dalam program misi pembelian dan pameran internasional, Kementerian Perdagangan juga secara terus menyelenggarakan forum negosiasi bilateral dengan pemerintah Kanada untuk merealisasikan skema perjanjian perdagangan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership,” ujar Didi.
Selama tiga hari penyelenggaraan misi pembelian, beberapa calon pembeli juga mengharapkan agar perwakilan UKM Indonesia yang hadir dapat mengirimkan contoh produk sesuai tren pasar Kanada.
Para calon pembeli mengharapkan sampel produk disertai rincian penawaran harga grosir untuk tujuan
ekspor. Sebagai tindak lanjut, Ditjen PEN akan terus memonitor perkembangan negosiasi antara para
pelaku bisnis yang berpartisipasi.
Kanada merupakan mitra dagang Indonesia di pasar global yang menempati posisi ke-30.
Di sepanjang 2022, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke negara di Kawasan Amerika Utara ini terbukukan senilai USD 1,27 miliar dengan pertumbuhan 9,21 persen selama lima tahun terakhir.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]