WahanaNews.co, Jakarta - PT PLN (Persero) menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 yang diadakan pada Rabu (6/3) di Hotel Mulia, Jakarta. Agenda yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri merupakan upaya membangun kolaborasi dalam mengaksekerasi transisi energi bersih di tanah air.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu menyampaikan, Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan transisi energi dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
Baca Juga:
Kiprah Srikandi PLN di Lapangan, Hadirkan Listrik Hingga Ujung Nusantara
”Kita sudah meratifikasi Paris Agreement, menetapkan NDC (Nationally Determined Contribution). Ke depan pembangkit listrik fosil kita kurangi dengan catatan, listrik tetap cukup, andal dan terjangkau,” kata Jisman.
Ket foto: Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P. Hutajulu (tengah) bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (lima dari kiri), Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar (empat dari kanan), Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti (tiga dari kiri), Direktur Pembangkitan Adi Lumakso (dua dari kiri), Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi (kiri), Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto (kanan), Direktur Eksekutif Centre For Strategic And International Studies Yose Rizal Damuri (empat dari kiri), Akademisi Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada Deendarlianto (lima dari kanan), Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra (tiga dari kanan), Moderator Diskusi Mysister Silvilona Tarigan (dua dari kanan) foto bersama pada acara Road to PLN Investment Days 2024 yang digelar di Jakarta, Rabu (06/03). [WahanaNews.co/PLN]
Untuk itu, kata Jisman, Pemerintah akan menggenjot bauran EBT sebagai pengganti energi fosil dalam mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 32% di tahun 2030. Namun, Jisman mencatat setidaknya ada tiga tantangan besar yang harus dipecahkan dalam agenda besar transisi energi.
Baca Juga:
PLN dan Pemkot Operasikan SPKLU Khusus Angkot Berbasis Listrik di Kota Bogor
Pertama, mismatch antara sumber EBT yang mayoritas berada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua dengan pusat beban di Jawa. Kedua, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri untuk membangun jaringan listrik yang mampu menyuplai hingga wilayah terpencil. Ketiga, adanya intermitensi pada pembangkit EBT seperti surya dan bayu sehingga membuat listrik tidak stabil.
Menurutnya, tantangan tersebut tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah atau PLN sendiri, namun harus dilakukan melalui kolaborasi.
”Kami sebagai pemerintah mengajak semua pihak berkolaborasi, dalam artinya saling menguntungkan. Dari acara ini harus ada masukan-masukan yang sangat prinsip kepada pemerintah,” tandas Jisman.