“TKDN dipaksakan, ini akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju. TKDN fleksibel sajalah. Mungkin diganti dengan insentif,” kata Presiden Prabowo Subianto.
Para akademisi dan asosiasi industri juga menyoroti proses perizinan dan birokrasi investasi dan mengusulkan adanya pemangkasan prosedur dan sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah. Sektor manufaktur dan tekstil khususnya, disebut sebagai sektor yang sangat terdampak jika tidak ada langkah konkret dari Pemerintah dalam waktu dekat. Tak hanya sektor manufaktur, dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga menegaskan kembali arah prioritas Pemerintah dalam menjaga industri strategis tetap bertahan dengan memberi perhatian khusus pada sektor-sektor lain termasuk sektor makan minum, tekstil dan produk tekstil, kulit, serta furniture.
Baca Juga:
Warga Indonesia di Antalya Antusias Sambut Kedatangan Presiden Prabowo
Selanjutnya, Presiden Prabowo Subianto juga kembali menekankan bahwa sektor pangan merupakan prioritas utama. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa di tengah berbagai tekanan global, kekuatan pangan merupakan fondasi utama ketahanan nasional.
“Karena pangan itu dasar dari semua. Kalau situasi sangat-sangat buruk, asal pangan bagus, kita kuat,” ujar Presiden Prabowo Subianto.
Forum Sarasehan Ekonomi tersebut mencerminkan semangat keterbukaan Pemerintah dalam menyerap aspirasi dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan. Menko Airlangga juga menyoroti pentingnya kerja sama antara Pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha dalam menghadapi ketidakpastian global. Menko Airlangga menegaskan bahwa tantangan ekonomi saat ini tidak bisa dihadapi sendiri, melainkan membutuhkan sinergi lintas sektor yang solid. Pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem usaha yang adaptif, inklusif, dan mampu membuka peluang baru di tengah tekanan global.
Baca Juga:
Prabowo dan Presiden Erdoğan Sepakati Langkah Konkret Perkuat Hubungan Bilateral
“Kita bersama-sama dengan pengusaha untuk bertahan sambil mencari market baru,” pungkas Menko Airlangga. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Minggu (13/4).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.