WahanaNews.co | Menjelang Lebaran 2022, harga tiket pesawat melonjak signifikan dari harga normal.
Hal ini pun menyedot perhatian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Menurutnya, kenaikan harga tiket pesawat tidak saja terjadi di Indonesia, namun juga di sejumlah negara.
Baca Juga:
Tahun 2024 Harga Tiket Pesawat Bakal Naik 7%, Ini Penyebabnya
Erick mencatat, kenaikan harga tiket dilatari sejumlah hal, salah satunya peluang perbaikan bisnis disaat volume penumpang pesawat mengalami kenaikan.
"Karena itu kalau kita melihat harga tiket sekarang mulai melonjak, dan ini bukan hanya di Indonesia aja, di seluruh dunia, harga tiket melonjak," ungkap Erick saat ditemui di kawasan GBK, Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Dia menjelaskan, saat pandemi Covid-19 banyak industri penerbabgan menutup bisnis atau usahanya. Tercatat, pandemi memukul semua aktivitas perekonomian dan industri penerbangan nasional termasuk yang paling terpuruk.
Baca Juga:
Harga Tiket Pesawat Dikeluhkan Warga Manokwari, Pemda Diminta Turun Tangan
"Sehingga kalau kita lihat, coba aja di berita-berita, banyak sekali kapal pesawat terbang parkir, nah itu yang terjadi saat Covid," tutur dia.
Meski begitu, Erick memperkirakan titik normal bisnis sektor penerbangan dalam negeri akan terjadi dalam kurun waktu 6-8 bulan mendatang. Saat ini, proses pemulihan penerbangan sudah berlangsung dengan adanya mudik Lebaran 2022.
Dia mencatat, titik normal bisnis penerbangan di Tanah Air ditandai dengan beroperasinya 400 armada pesawat. Saat ini tercatat baru 200 pesawat yang dioperasikan sejumlah maskapai penerbangan.
"Sekarang mulai kembali normal di banyak negara, termasuk di Indonesia mungkin 6 bulan lagi, tentu alternatif dari penerbangan maksudnya perjalanan dinas melalui penerbangan maupun wisata, tentu akan menuju titik normal dalam waktu yang mungkin 6-8 bulan lebih," ujar Erick. [rsy]