WahanaNews.co, Jakarta - Berbagai laporan menunjukkan stabilisasi di beberapa metrik utama, seiring dengan pertumbuhan yang cepat dan dimulainya era normal baru. Badai ekonomi yang menimpa industri penerbangan akibat pandemi akan segera berakhir.
"Tahun 2024 diperkirakan akan menandai berakhirnya pertumbuhan dramatis dari tahun ke tahun yang telah menjadi ciri khas pemulihan pada tahun 2021-2023," demikian laporan dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada bulan Desember 2023, melansir CNBC Indonesia, Minggu (21/1/2024).
Baca Juga:
Harga Tiket Pesawat Dikeluhkan Warga Manokwari, Pemda Diminta Turun Tangan
Kapasitas penerbangan global diperkirakan akan pulih, dengan sekitar 40 juta penerbangan atau naik dari 38,9 juta dibandingkan 2019. Dan diproyeksikan membawa rekor 4,7 miliar orang atau naik dari 4,5 miliar orang pada 2019.
Mengutip CNBC Internasional, menurut Amex GBT Consulting, penawaran dan permintaan dalam industri penerbangan komersial mencapai keseimbangan, yang akan membantu menstabilkan harga tiket pesawat pada tahun 2024.
Mengutip laporan Tren Global FCM Consulting untuk kuartal ketiga tahun 2023, harga tiket pesawat global diperkirakan akan naik antara 3%-7% karena maskapai penerbangan bergulat dengan biaya bahan bakar yang tinggi, perubahan keberlanjutan, dan peningkatan armada.
Baca Juga:
PPN Desak Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat Rute Gunungsitoli-Kualanamu yang Meroket
Namun, beberapa laporan lain memperkirakan harga penerbangan akan turun.
Sementara laporan pasar perjalanan 2024, perusahaan pengaturan perjalanan BCD Travel memperkirakan tarif global akan turun, tetapi hanya sedikit atau kurang dari 1% dibandingkan dengan tahun 2023 dengan penurunan yang lebih nyata pada harga tiket pesawat dari dan ke Asia (3% untuk kelas bisnis, hampir 4% untuk kelas ekonomi).
"Setelah kenaikan tarif baru-baru ini, kita harus memperkirakan koreksi harga yang moderat di beberapa pasar pada tahun 2024, meskipun harga yang mendasari secara umum harus tetap kuat," katanya.