WahanaNews.co | PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) terus berusaha menjadi motor penggerak ekspor mobil listrik Indonesia ke dunia.
Presiden Hyundai Motor Asean Headquarter, Youngtack Lee mengatakan, lebih dari 50 persen
produksi pabrik Hyundai di Indonesia telah diekspor ke mancanegara.
Baca Juga:
Masuki Era Kendaraan Listrik, Wamendag: Indonesia Siap Tingkatkan Daya Saing SDM
“Lebih dari 50 persen produksi
pabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspor
mobil dunia. Kami minta dukungannya agar Hyundai Motor Company dapat memimpin industri otomotif di ASEAN,” ungkapnya.
Menurut Lee, pada Mei 2023 telah dilakukan peletakan batu pertama pabrik pengemasan baterai
kendaraan listrik. Sedangkan pada September 2021, Hyundai bersama LG Energy Solution mendirikan baterai kendaraan listrik JV (HLI Green Power) yang yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
“Tujuannya, untuk mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik dan mendorong pabrik Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di ASEAN,” ungkap Lee.
Baca Juga:
Taksi Terbang Besutan Hyundai untuk IKN Bakal Diuji Bulan Juli
Sejak tahun lalu, lanjut, Youngtack Lee, SUV produksi massal pertama di Indonesia, yaitu Creta dan MPV Stargazer secara ekslusif telah diluncurkan, khususnya Ioniq 5.
Mobil Ioniq 5 yang diluncurkan
pada Maret 2022 dan merupakan mobil listrik pertama di Indonesia yang melokalisasi. Mobil ini juga dipilih menjadi model penggerak pasar kendaraan listrik Indonesia dan kendaraan resmi acara G20 tahun 2022 di Bali. [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.