WahanaNews.co | Duta Besar LBBP RI di Dakar, Dindin Wahyudin bersama CEO Manobi Africa Daniel Annerose dan Direktur NAM Centre Diar Nurbintoro menghadiri launching ceremony pelatihan mekanisasi pertanian di Saint Louis, Senegal, 22 Agustus 2022 lalu.
Pelatihan mekanisasi pertanian ini merupakan rangkaian program “Pengiriman Tenaga Ahli Pengembangan Padi” yang dilaksanakan oleh Manobi Africa dan CV Karya Hidup Sentosa serta kerja sama dengan NAM Centre.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Rangkaian program pelatihan tersebut terdiri dari dua kegiatan, yaitu pelatihan pengelolaan beras yang diselenggarakan di Africa Rice Center yang dibuka pada 19 Agustus 2022 serta pelatihan mekanisasi pertanian di Diama Training Center yang dibuka pada 22 Agustus 2022.
Acara pelatihan mekanisasi pertanian di Saint Louis, Senegal, 22 Agustus 2022. Dok. KBRI Dakar
Dalam sambutannya, Duta Besar Dindin menyampaikan kegiatan pelatihan ini sejalan dengan momentum presidensi Indonesia di G20 dan Senegal di Uni Afrika.
Baca Juga:
Faye Resmi Dilantik Jadi Presiden Kelima dan Termuda Senegal
Dengan begitu, hal ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama bagi kedua negara yang selama ini telah membina hubungan dengan sangat baik.
“Pilot project merupakan wadah bagi Indonesia untuk berbagi pengalaman sebagai negara yang memiliki kisah sukses dalam mengubah statusnya dari negara pengimpor beras menjadi negara swasembada beras. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat pula mendukung program mekanisasi pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan di Senegal,” ujar Duta Besar Dindin.
Sebelumnya, pada 15 Agustus 2022, Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) yang memberikan pengakuan atas sistem pertanian-pangan yang tangguh dan swasembada beras pada 2019-2021 melalui penggunaan teknologi inovasi padi.
Hal ini membuktikan keunggulan Indonesia dalam melaksanakan swasembada pangan, khususnya melalui tanaman padi.
Seperti Indonesia, perekonomian utama Senegal ditopang oleh sektor pertanian, di mana lebih dari 60 persen warga Senegal bekerja sebagai petani.
Senegal telah melaksanakan sejumlah program besar untuk meningkatkan, memperkuat dan memodernisasi basis produksi pertanian melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional untuk ketahanan pangan.
Kegiatan pelatihan dan mekanisasi pertanian di Saint Louis ini merupakan pilot project bagi kerja sama sektor pertanian kedua negara kedepannya.
Inisiatif ini telah melalui sejumlah tahap persiapan, antara lain identifikasi kebutuhan end user (petani), fasilitasi kerja sama B2B, kunjungan delegasi bisnis Senegal ke Indonesia, serta koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di kedua negara.
Tahapan-tahapan tersebut diharapkan bisa menghasilkan program pelatihan yang komprehensif, berkelanjutan, dan inklusif.
Kegiatan pelatihan pertanian ini turut melibatkan ahli dari Kementerian Pertanian RI, CV. Karya Hidup Sentosa, serta NAM Center.
Sebelumnya, Manobi Africa telah membeli 6 unit mesin combined harvester produksi CV Karya Hidup Sentosa pada Juli 2022. Manobi Africa berencana membeli seribu unit mesin harvester untuk memenuhi kebutuhan pasar di Senegal dan negara sekitarnya. [qnt]