WahanaNews.co | Kelompok Tani Ternak "Cablaka", Desa Datar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, "kebanjiran" pesanan ternak sapi untuk dijadikan sebagai hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah.
"Alhamdulillah dari total stok sapi sekitar 340 ekor, sampai hari ini tinggal 15-20 ekor. Itu pun sapi-sapi yang harganya di atas Rp28 juta per ekor," kata Sekretaris Kelompok Tani Ternak "Cablaka" Januar Ahmad di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Baca Juga:
Momen Idul Adha 1445 Hijriah, CCEP Indonesia Salurkan 37 Kambing dan 6 Sapi ke Masyarakat
Menurut dia, panitia kurban sudah banyak yang datang ke kandang milik anggota "Cablaka" untuk memilih sapi dan melakukan pembayaran uang muka.
Ia mengatakan jenis-jenis sapi yang disediakan Kelompok Tani Ternak "Cablaka" terdiri atas sapi Bali Kupang, sapi Madura, dan sapi Rote Ongole (RO).
Rata-rata, kata dia, panitia kurban mencari sapi dengan harga standar yang berkisar Rp21 juta hingga Rp22 juta, sedangkan sapi yang harganya di atas Rp28 juta jarang peminatnya.
Baca Juga:
Kepenghuluan Pasir Putih Utara Sebar Daging Kurban Idul Adha 1445 Hijriah
Disinggung mengenai ketersediaan sapi di kandang miliknya, dia mengaku dari stok sebanyak 86 ekor, saat sekarang masih tersisa empat ekor.
"Stok sapi di desa tetangga pun demikian, banyak yang sudah dipesan," kata dia yang juga Sekretaris Desa Datar.
Lebih lanjut, dia mengakui permintaan terhadap ternak sapi untuk hewan kurban saat ini kembali seperti masa sebelum pandemi COVID-19.
Ia menduga hal itu disebabkan perekonomian masyarakat mulai membaik, sehingga memilih sapi sebagai hewan kurban.
"Permintaannya normal seperti sebelum pandemi," tegas pria yang akrab disapa Juned itu.
Ia pun memastikan sapi-sapi yang disediakan Kelompok Tani Ternak "Cablaka" bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin disease (LSD).
Menurut dia, hal itu disebabkan kondisi kesehatan sapi dan kebersihan kandang selalu dijaga.
"Selain itu, Tim Kesehatan Hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Banyumas secara rutin melakukan pemantauan termasuk memberikan vaksin PMK dan LSD," jelasnya. Demikian dilansir dari laman Antara, Sabtu (3/6). [jp/jup]