WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) membidik pendapatan negara sebesar Rp2.443,6 triliun pada 2023. Angkanya cuma naik 0,28 persen dibandingkan dengan outlook 2022 yang sebesar Rp2.436,9 triliun.
"Pendapatan negara pada 2023 dirancang sebesar Rp2.443,6 triliun," ungkap Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI, Selasa (16/8).
Baca Juga:
Setelah Sambangi Megawati, Didit Putra Prabowo Baru ke Rumah Jokowi
Ia merinci pendapatan itu terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.016,9 triliun, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp426,3 triliun.
"Mobilisasi pendapatan negara dilakukan dalam bentuk optimalisasi penerimaan pajak maupun reformasi pengelolaan PNBP," terang Jokowi.
Sementara, pemerintah mematok belanja negara sebesar Rp3.014,7 triliun pada 2023. Dana itu akan digunakan untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230 triliun dan transfer ke daerah Rp811.7 triliun.
Baca Juga:
Tak Hadiri Open House Prabowo, Luhut Silaturahmi ke Rumah Jokowi Saat Lebaran
"Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp169,8 triliun atau 5,6 persen dari belanja negara. Anggaran tersebut akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program JKN," papar Jokowi.
Lalu, anggaran untuk perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp479,1 triliun pada 2023. Pemerintah akan menggunakan dana itu untuk membantu masyarakat miskin.
Kemudian, defisit anggaran ditargetkan turun menjadi 2,85 persen terhadap PDB pada tahun depan. Angka itu setara dengan Rp598,2 triliun.