WahanaNews.co | Presiden Jokowi menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai normal kembali. Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2022 mencapai 5,01 persen.
Angka ini, menurut Jokowi sudah lebih baik dibanding banyak negara yang masih terkontraksi ekonominya.
Baca Juga:
Mendagri: Pertumbuhan Ekonomi RI Masuk Kategori Terbaik di Dunia
"Pertumbuhan ekonomi kita sudah normal dan baik di angka 5,01 persen. Ini sebuah angka yang kalau dibandingkan negara lain, saya kira growth kita sangat baik," ujar Jokowi saat rapat paripurna pada Senin (9/5).
Jokowi berharap pertumbuhan ekonomi kuartal kedua bisa jauh lebih baik lagi. Pada kuartal kedua, pelonggaran kebijakan PPKM dan dibolehkannya masyarakat mudik Lebaran bakal menjadi sejumlah faktor pengerek pertumbuhan ekonomi.
Kendati begitu, dia mengingatkan sejumlah hal yang bisa saja kembali memukul perekonomian. Pertama dari sisi kondisi ekonomi global, ada dua sentimen yang bakal berdampak besar pada banyak negara.
Baca Juga:
Menteri BUMN: Peta Jalan Konsolidasi Perusahaan Pelat Merah 2024–2034
Masih berlangsungnya perang antara Rusia dengan Ukraina menjadi salah satu momok utama. Ini ditambah lagi dengan kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih agresif.
Dua sentimen ini, dinilai Jokowi bakal menyebabkan banyak negara bahkan kembali jatuh ke jurang resesi ekonomi. Sedangkan di dalam negeri, Jokowi mewanti-wanti terjadinya musim kemarau. Terutama terhadap dampak cuaca ke sektor pertanian.
"Hati-hati mengenai musim kemarau. Hati-hati mengenai kebakaran hutan dan lahan," tutur Jokowi mengingatkan para menterinya.