WahanaNews.co, Jakarta - Proyeksi pertumbuhan global jangka panjang hingga tahun 2050 yang dirilis oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) menyatakan bahwa Indonesia diproyeksikan akan menempati peringkat keempat dalam ekonomi terbesar pada tahun 2050.
Dalam laporan tersebut, Indonesia berada di bawah China, India, dan Amerika Serikat yang masing-masing menempati peringkat 1, 2, dan 3.
Baca Juga:
Lebih dari Separuh Provinsi Terdampak, RI Alami Deflasi Terpanjang Selama 2024
John Hawksworth, Kepala Ekonom PwC, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan dipacu oleh negara-negara emerging market, yang diharapkan secara bertahap meningkatkan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia seiring berjalannya waktu.
Dia menambahkan bahwa PwC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami peningkatan dua kali lipat pada tahun 2042, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan sekitar 2,6% antara tahun 2016 dan 2050.
Penting dicatat bahwa proyeksi ini menekankan bahwa pertumbuhan tersebut akan didorong khususnya oleh negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang.
Baca Juga:
Prof Fakhili Gulo Sebut Pertumbuhan Ekonomi Nias Barat Tidak Meningkat: Termiskin di Sumut!
"Dengan negara-negara E7 seperti Brasil, Tiongkok, India, india, Meksiko, Rusia, dan Turki tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan tahunan hampir 3,5% selama 34 tahun ke depan, dibandingkan menjadi hanya 1,6% untuk negara-negara maju G7 seperti Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat," kata Hawksworth.
Ke depannya, PwC melihat pergeseran kekuatan ekonomi global dari negara-negara maju, terutama di Eropa, ke negara-negara berkembang di Asia dan negara-negara lain.
Menurut Hawksworth, negara-negara E7 (emerging seven) dapat menyumbang hampir 50% PDB dunia pada tahun 2050, sementara pangsa G7 menurun menjadi hanya di atas 20% pada 2050.