WahanaNews.co | Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menyatakan siap untuk membantu pelaku usaha industri jasa kargo laut untuk berkonsolidasi sehingga terjalin komunikasi terkait permasalahan kargo laut.
Bersama dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Arsjad turut menawarkan solusi bagi pelaku usaha industri jasa kargo laut.
Baca Juga:
Usai Jadi Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid Kembali Pimpin Kadin
Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa Kadin Indonesia bertugas membantu pemerintah dan pengusaha, agar terjalin komunikasi yang baik, sehingga dapat ditemukan solusi dari permasalahan kargo laut, dan roda perekonomian bisa berputar lebih kencang.
"Tugas kita membantu dan mengkonsolidasi," ujar Arsjad Rasjid.
Pada pertemuan bertajuk "Peningkatan Ekspor Nasional," yang digelar di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (31/8/2021), sejumlah perwakilan dari perusahaan pengiriman barang via laut, termasuk perwakilan dari perusahaan yang berstatus multi nasional, menyampaikan penjelasan alasan kapasitas pengiriman berkurang drastis, dan harganya meningkat.
Baca Juga:
2 Orang dari TPN Ganjar-Mahfud Bergeser TKN Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Arsjad Rasjid
Lalu, Mendag menyampaikan bahwa pemerintah sadar, saat ini kapasitas perusahaan penyedia jasa kargo laut semakin sedikit sehingga pengusaha kesulitan mengirim barang ke luar negeri via laut. Selain itu, tarif pengiriman barang via laut juga meningkat tajam yang juga membuat pengusaha kesulitan.
"Saat ini ada pengusaha furnitur, UMKM, kerajinan tangan, dari Bali dari Jogja, yang barang-barangnya tidak bisa dikirim, karena masalah transportasi. Kami ingin tahu apa yang bisa kami lakukan, tanpa merusak mekanisme pasar," ujar Muhammad Lutfi.
Lebih jauh, Lutfi meminta perwakilan dari perusahaan jasa kargo laut, dan perwakilan dari asosiasi yang juga hadir di pertemuan tersebut, untuk membantu menyelesaikan permasalahan. Jika diperlukan, pemerintah siap membangun konsolidator di pelabuhan, untuk memanfaatkan ruang kosong di setiap kontainer yang berangkat dari Indonesia.