"Untuk kita memenangkan perang melawan pandemi ini,
kuncinya adalah kesehatan, sebelum roda ekonomi bisa berjalan dengan baik. Jadi
harapannya kesehatan bisa dijaga, roda ekonomi bisa berjalan, pada akhirnya
tidak ada yang namanya krisis sosial, karena kita tidak mau adanya krisis
sosial," terangnya.
Dengan alasan yang sama, Arsjad Rasjid menegaskan bahwa
KADIN Indonesia mendukung kebijakan pemerintah yang memperpanjang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di
sejumlah tempat seperti di Jabodetabek, Bandung Raya dan Surabaya yang sudah
diturunkan menjadi level 3.
Baca Juga:
PDHI Gorontalo Berikan Vaksinasi Gratis untuk Hewan Peliharaan
Dengan tetap berpegang teguh kepada aturan PPKM, KADIN
Indonesia berharap sektor esensial seperti manufaktur dan retail bisa tetap
berjalan. Kata dia, di daerah-daerah seperti di DKI Jakarta yang tingkat
vaksinasinya sudah baik, sektor-sektor esensial seharusnya sudah bisa berjalan,
sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Kita harapkan mall-mall juga dibuka, dengan catatan
semuanya vaksinasi. Jadi misalnya di DKI, kalau tingkat vaksinasinya sudah
tinggi, dan kalau kita bicara pegawai pegawai sudah divaksin, harapannya juga
pengunjungnya juga divaksinya, maka herd imunitas akan terjadi," ujarnya.
Menurut Arsjad Rasjid, baik pengusaha maupun pemimpin di
tingkat nasional dan daerah, harus sadar bahwa saat ini kita semua harus hidup
di bawah kenormalan baru. Kenormalan tersebut juga berlaku di dunia usaha yang
antara lain adalah membuka sektor-sektor esensial agar bisa kembali beroperasi,
di bawah aturan PPKM.
Baca Juga:
Dinkes DKI Jakarta: Per 1 Januari 2024 Vaksinasi COVID-19 Berbayar
"Secara ekonomi kita harus beradaptasi. Monggo jalan,
yang penting vaksinasi dan prokes jalan, karena nggak ada hal lain. Kita juga
mendorong pemerintah pusat, daerah, untuk yuk tolong dibuka, dengan catatan
vaksinasi sudah terjadi dan prokes harus ada," kata Arsjad Rasjid.
Peserta vaksinasi hari ini antara lain adalah Warga Negara
Asing (WNA) yang merupakan karyawan dari perusahaan yang ada di DKI Jakarta.
Arsjad Rasjid menjelaskan vaksin yang diberikan, biayanya ditanggung oleh
perusahaan tempat peserta vaksinasi bekerja.
Selain memfasilitasi vaksinasi untuk ekspatriat, KADIN
Indonesia juga menyumbangkan 275 tabung oksigen ke Pemprov DKI Jakarta, serta
dua unit mobil vaksinasi yang akan digunakan untuk menyambangi warga yang belum
mendapatkan vaksin.