WahanaNews.co | 2 orang yang bisa melunasi utang luar negeri Indonesia. Saat ini utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai USD398,3 miliar atau setara Rp6.492,2 triliun (kurs Rp16.300 per USD) pada April 2024.
Utang luar negeri Indonesia ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan posisi ULN pada Maret 2024 yang sebesar USD404,8 miliar.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Jika kita berandai-andai, dua orang terkaya di dunia bisa melunasi utang luar negeri Indonesia. Dua orang ini masuk ke dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes 2024.
Harta kekayaannya yang bernilai fantastis sangat memungkinkan melunasi utang luar negeri Indonesia. Siapa dua orang itu?
1. Elon Musk
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Pertama ada nama miliarder Elon Musk. Pemilik Tesla, X hingga Starlink ini mempunyai harta kekayaan USD215,6 miliar atau setara Rp3.514 triliun (kurs Rp16.300 per USD).
2. Jeff Bezos
Pemilik Amazon ini mempunyai harta kekayaan USD201,6 miliar atau setara Rp3.286 triliun.
Nah, jika digabung, harta kekayaan 2 orang ini mencapai Rp6.800 triliun. Dengan harta sebanyak ini, Elon Musk dan Jeff Bezos bisa membayar dan melunasi utang luar negeri Indonesia.
Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia menurun.
Posisi ULN Indonesia pada April 2024 tercatat turun sebesar USD398,3 miliar atau setara Rp6.492,2 triliun (kurs Rp16.300 per USD) pada April 2024, dibandingkan dengan posisi ULN pada Maret 2024 yang sebesar USD404,8 miliar.
Asisten Gubernur dan Kepala Departemen BI, Erwin Haryono mengatakan secara tahunan, ULN Indonesia mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 1,5 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 0,2 persen (yoy) pada Maret 2024. Penurunan tersebut bersumber dari ULN sektor publik dan swasta.
"ULN pemerintah melanjutkan tren penurunan. Posisi ULN pemerintah pada April 2024 tercatat sebesar USD189,1 miliar, turun dibandingkan dengan posisi pada bulan Maret 2024 sebesar 192,2 miliar dolar AS," ujar Erwin dalam keterangan resmi, belum lama ini.
Secara tahunan, kata Erwin, ULN pemerintah mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi 0,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
ULN swasta juga menurun. Posisi ULN swasta pada April 2024 tercatat sebesar USD195,2 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan USD198,0 miliar pada Maret 2024.
Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam, dari sebesar 1,3 persen (yoy) menjadi 2,9 persen (yoy) pada April 2024.
[Redaktur: Zahara Sitio]