WahanaNews.co, Jakarta -Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan PT. Pertamina SMEXPO dan didukung oleh Pakuwon Group menyelenggarakan "Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok (KENAROK)" yang mempertemukan para pelaku ekonomi kreatif (UMKM) dengan industri pariwisata di Jawa Timur guna memperkuat rantai pasok industri pariwisata.
Dalam acara yang berlangsung pada 7-9 Maret 2024 di Tunjungan Plaza 6 Surabaya, Jawa Timur, para pelaku UMKM berkesempatan berinteraksi langsung dengan pemangku kepentingan industri pariwisata, mendapatkan wawasan tentang kebutuhan pasar, serta membangun jaringan yang lebih luas.
Baca Juga:
World Water Forum ke-10 Majukan UMKM dan Pariwisata Indonesia
Para peserta juga diajak untuk saling belajar, berkolaborasi, dan berinovasi, dengan harapan dapat menciptakan produk dan layanan yang tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya secara daring di acara bertajuk "KENARAOK KEMENPAREKRAF X PERTAMINA SMEXPO" menjelaskan pentingnya peran industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam perekonomian Indonesia. Serapan tenaga kerja dari industri ini mencapai lebih dari 40 persen dan kontribusi devisa negara sebesar 10,46 miliar dolar AS pada tahun 2023.
“Targetnya, pada tahun 2024, sektor ini diharapkan mampu menyumbang sebesar 4,5 persen dari PDB. Data BPS menunjukkan peningkatan performa pariwisata Indonesia pada tahun 2023 dengan total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 11,6 juta kunjungan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Baca Juga:
Berikut 5 Objek Wisata untuk Kunjungan Delegasi World Water Forum ke-10 di Bali
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, mengatakan kegiatan ini menandai langkah besar dalam mendukung integrasi UMKM ke dalam rantai pasok industri pariwisata, melalui penandatanganan 70 Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berpotensi mengubah lanskap ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia.
“Pencapaian ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarsektor dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan penandatanganan PKS ini, pelaku UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas, kesempatan untuk meningkatkan kapasitas produksi, serta potensi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka sesuai dengan standar industri pariwisata yang kompetitif,” kata Rizki.
Rizki melanjutkan, kegiatan ini adalah cerminan dari komitmen pemerintah dan sektor swasta dalam mengakselerasi pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui pemberdayaan.