WahanaNews.co | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, guna menentukan subsektor ekonomi kreatif unggulan.
Dari hasil uji petik yang dilakukan, kriya ditetapkan sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan Kabupaten Buton Tengah.
Baca Juga:
UN Tourism Paparkan Keuntungan Berinvestasi di Sektor Parekraf Indonesia dalam ITIF 2024
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Hariyanto dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023), mengatakan, Kabupaten Buton Tengah tak hanya menyimpan keindahan alam yang mempesona, tetapi juga memiliki potensi ekonomi kreatif yang layak untuk dikembangkan.
Kemenparekraf kemudian menstimulasi pengembangan potensi tersebut melalui pelaksanaan uji petik PMK3I yang dilaksanakan pada 14-17 April 2023.
“Kabupaten Buton Tengah dengan inisiasi dan dorongan luar biasa dari seluruh pihak, terus berkoordinasi dengan kami sehingga rangkaian proses Uji Petik PMK3I sejak tanggal 14 hingga 17 April dapat dilaksanakan dengan lancar," kata Hariyanto.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pagelaran 'Keindahan Karya Kain dan Batik Ku Indonesia' di Italia
Hariyanto mengungkapkan, kegiatan PMK3I bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekosistem ekonomi kreatif di Kabupaten Buton Tengah secara bottom-up melalui mekanisme pengisian borang dan uji petik.
"Melalui Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Uji Petik PMK3I pada Minggu (16/4/2023), telah disepakati subsektor kriya dengan kekhususan kriya tenun sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan Kabupaten Buton Tengah yang akan menghela subsektor kuliner dan fesyen," katanya.
Menindaklanjuti hasil itu, Kemenparekraf bersama dengan tim penilai program Pengembangan KaTa (Kabupaten/Kota) Kreatif melakukan kunjungan dan wawancara terhadap pelaku ekonomi kreatif dari subsektor kriya, fesyen, dan kuliner yang ada di Kabupaten Buton Tengah.