WahanaNews.co, Klaten - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengunjungi produsen gitar akustik
asal Klaten, Jawa Tengah, JR Sanjaya, pada Selasa, (5/12) dalam rangkaian kunjungan kerjanya. Menurut Mendag Busan, JR Sanjaya merupakan contoh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) alat musik yang memiliki potensi besar menembus pasar ekspor.
Kunjungan ini sekaligus menekankan pentingnya daya saing dan inovasi desain bagi produk lokal di panggung internasional. Dalam kunjungannya, Mendag Busan menegaskan, Indonesia memiliki peluang besar di pasar alat musik global. Hal ini mengingat Indonesia diperhitungkan dunia atas keterampilan mengolah bahan baku kayu menjadi instrumen berkualitas tinggi.
Baca Juga:
Tinjau Bapok di Surakarta Jelang Nataru, Mendag: Stok Cukup dan Harga Stabil
“Daya saing adalah kunci utama untuk membawa alat musik buatan lokal ke panggung dunia dan menjaga reputasi Indonesia. Untuk meningkatkan daya saing, salah satunya bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk. Kemendag juga menyediakan program pendampingan desain secara
daring untuk UMKM,” ungkap Busan.
Dalam kunjungannya, Mendag Busan juga mengajak para produsen alat musik lokal untuk memanfaatkan Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) yang diinisasi Kementerian Perdagangan.
“Kami memiliki program UMKM BISA Ekspor dan Desa BISA Ekspor. Kami
ingin semua orang bisa ekspor. (Gitar buatan) JR Sanjaya ini kualitasnya bagus, nantinya bisa membidik pasar-pasar seperti India, Pakistan, dan negara-negara Afrika,” ujar Mendag.
Baca Juga:
Business Matching UMKM Januari–November 2025 Catat Transaksi USD 134,40 Juta, Minat Terhadap Produk UMKM Meningkat
Sebagai langkah awal perluasan pasar, Kemendag telah memfasilitasi JR Sanjaya melakukan pitching dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Osaka melalui program UMKM BISA Ekspor. Fasilitasi ini adalah bagian dari upaya Kemendag mendorong UMKM menembus pasar global melalui pitching dan business matching oleh perwakilan perdagangan RI di mancanegara.
“Kemendag memiliki 46 perwakilan dagang di 33 negara yang bertugas memasarkan produk-produk dari Indonesia di bawah program UMKM BISA Ekspor. Kemarin (JR Sanjaya) sudah pitching ke Jepang, selanjutnya bisa ke India,” ujar Mendag Busan.
Pemilik JR Sanjaya, Didik, menyampaikan harapannya agar usahanya dapat terus berkembang dan naik kelas. Ia menilai, dukungan pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi dan
membuka peluang ekspor.
“Saya ingin mendapatkan dukungan agar kami bisa naik kelas. Ke depannya, kami ingin bisa menjadi
manufaktur dan menembus pasar ekspor, intinya kami ingin terus berkembang dan memang itu tujuan
kami. Saya berharap setelah Pak Mendag datang ke sini, JR Sanjaya bisa ekspor, karena UMKM bisa
ekspor,” ujar Didik.
[Redaktur: Alpredo]