WahanaNews.co, Kairo - Kinerja perdagangan nonmigas Indonesia ke Mesir terus menunjukkan tren positif. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir yang mencapai USD 1,52 miliar pada 2024.
Nilai ini meningkat sebesar 16,36 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya, yaitu USD 1,31 miliar.
Baca Juga:
Di WTO, RI Berhasil Buktikan Tindakan Diskriminasi Uni Eropa atas Minyak Sawit dan Biofuel Berbahan Baku Kelapa Sawit
“Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir mencapai USD 1,52 milar pada 2024. Nilai tersebut melonjak 16,36 persen dibandingkan pada 2023, yaitu USD 1,31 miliar. Selain itu, capaian ini
berhasil melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar USD 1,37 miliar sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir,” ujar Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Raup usai peluncuran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 pada Kamis, (20/2) secara daring.
Dubes Lutfi menambahkan, total perdagangan Indonesia-Mesir mencapai USD 1,73 miliar pada
2024. Angka tersebut meningkat sebesar 14,61 persen dibandingkan pada 2023, yaitu USD 1,51 milar.
Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Mesir mencapai USD 207,8 juta pada 2024 dengan pertumbuhan sebesar 3,18 persen dibandingkan pada 2023, yaitu sejumlah USD 201,4 juta.
Baca Juga:
Bergabung dengan BRICS, Pengamat: Indonesia Bakal Dapat Keuntungan Baru
“Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia ke Mesir kembali mencatatkan surplus sebesar USD 1,31 miliar pada 2024. Surplus ini sekaligus melanjutkan tren surplus sejak sepuluh tahun terakhir,” imbuh Dubes Lutfi.
Lebih lanjut, Dubes Lutfi berujar, surplus ekspor yang berkelanjutan turut meningkatkan devisa negara. Hal ini juga membuka peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor atau UMKM BISA Ekspor, serta produsen manufaktur untuk memperluas pasar di Mesir.
Pada kesempatan yang sama, Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti mengutarakan, surplus ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir pada 2024 ini didukung permintaan yang terus menguat di tengah lonjakan harga berbagai komoditas unggulan.