WahanaNews.co | PT Jababeka Morotai, anak usaha PT Jababeka Tbk, bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) terkait pengembangan pusat industri kelautan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, Maluku Utara.
Ketua Umum Asparindo, Joko Setiyanto, mengatakan, kebutuhan konsumsi ikan masyarakat Indonesia cukup tinggi.
Baca Juga:
Indonesia Bersiap Menjadi Salah Satu Produsen Bahan Anoda Baterai Lithium-ion Terbesar di Dunia
Namun, produksi ikan nasional masih berada pada posisi kesembilan di dunia.
"Kawasan industri kelautan mencakup industri pengolahan, perdagangan, budidaya, pemasaran, distribusi hasil laut, fasilitas hasil laut, serta pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di KEK Morotai," kata Joko.
Menurutnya, dalam lima tahun ke depan, dengan pengembangan pusat kelautan di KEK Morotai, Indonesia diharapkan menjadi negara dengan produksi ikan keenam atau tujuh di dunia.
Baca Juga:
Command Center, Fasilitas Pendukung KEK Sanur Kini Hadir Perkuat Layanan Intergrasi Kawasan
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Asparindo, Antonius Setiadi, menambahkan, potensi mencapai posisi kedua produksi ikan di dunia sangat terbuka.
Hal ini ditunjang sumber daya perikanan KEK Morotai dan lokasi strategis yang sering disinggahi kapal-kapal besar luar negeri masuk ke Pulau Morotai.
“Kerja sama ini scope-nya tidak hanya membantu penjual dan penangkap ikan, tetapi memberi nilai tambah bagi mereka,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini pengembangan maritim, terutama hasil laut, belum dikelola dengan baik.
"Harapannya, dengan kerja sama ini bisa optimalkan hasil perikanan," kata dia.
Direktur Utama Jababeka Morotai, Basuri Tjahaja Purnama, menambahkan, kolaborasi menjadi kunci penting dalam upaya pengembangan industri perikanan Indonesia.
Perusahaan akan mengoptimalkan perikanan di KEK Morotai demi kesejahteraan masyarakat.
“Saya setuju, bahwa kita kekurangan penangkapan ikan besar. Karenanya, kami baru saja buat konsorsium untuk memaksimalkan ikan di Pasifik,” ucapnya.
Basuri menyebut, Jababeka menjamin kesiapan infrastruktur, terutama suplai listrik, guna membangun pusat industri kelautan di KEK Morotai.
Saat ini, Jababeka Morotai dalam tahap instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan perangkat panel surya CROAS yang rampung pada Oktober 2022.
Adanya pemakaian panel surya CROAS, Jababeka bisa menyuplai listrik selama 24 jam dengan kapasitas besar dan harga bersaing.
“Setelah ikan ditangkap, perlu cold storage agar ikan tidak mudah busuk dan bisa tetap fresh. Adanya PLTS ini, berapa pun (energi listrik) yang dibutuhkan, kita bisa jalan. Ini benar-benar sebuah breakthrough. Karena kita bisa jalankan (proyek ini) tanpa perlu ada jaringan listrik dari luar,” ucapnya. [gun]