WahanaNews.co | Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan kuota BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite yang ditargetkan dalam APBN tahun ini akan habis pada bulan Oktober.
"Kalau kita asumsikan volume konsumsi (BBM) mengikuti selama delapan bulan terakhir, kuota akan habis di bulan Oktober, kalau konsumsinya tetap sama" ujar Sri Mulyani, Jumat (26/8/2022).
Baca Juga:
Menkeu: Kemenkeu Dukung dan Berikan Bantuan Maksimal Kepada Seluruh K/L pada KMP
Menurut dia, bersamaan dengan itu, anggaran subsidi dan kompensasi energi yang mencapai Rp 502 triliun tahun ini, juga akan habis pada bulan Oktober.
Sehingga akan diperlukan anggaran subsidi dan kompensasi energi tambahan untuk menambal sisa waktu yang ada hingga akhir tahun.
"Yang terjadi sekarang, dengan pemulihan ekonomi, konsumsi dan subsidi yang masih tinggi, konsumsi solar dan pertalite diperkirakan jauh melampaui apa yang ada di APBN," ujar Sri Mulyani.
Baca Juga:
Sri Mulyani Minta Pemangkasan 50% Anggaran Perjalanan Dinas, Ini Instruksinya
Sri Mulyani menjabarkan, perkiraan ini didasarkan pada data realisasi konsumsi bahan bakar jenis ini selama tujuh bulan awal tahun ini, di mana telah jauh melampaui separuh target APBN.
Ia menjelaskan realisasi konsumsi solar pada bulan Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 9,88 juta kiloliter (KL) atau 65 persen dari kuota.
Dengan itu, Ia memproyeksi konsumsi solar akan mencapai 17,44 juta KL atau 115 persen dari kuota hingga akhir tahun.
Sekadar diketahui, kuota penyaluran solar bersubsidi dalam target APBN tahun ini sebesar 15,10 juta KL.
Ia melanjutkan realisasi konsumsi Pertalite pada bulan Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 16,84 juta KL atau 73 persen dari kuota.
Ia memproyeksi konsumsi Pertalite akan mencapai 29,07 juta KL atau 126 persen dari kuota pada akhir tahun.
Sementara kuota penyaluran Pertalite dalam target APBN tahun ini sebesar 23,05 juta KL. [Tio]