WahanaNews.co, Bali - Pemerintah melanjutkan kembali penyaluran bantuan pangan berupa beras yang menjadi salah satu “bantalan” bagi masyarakat yang rentan terhadap dampak kenaikan harga pangan. Selain dapat membantu meringankan beban masyarakat, bantuan tersebut juga diharapkan dapat memitigasi kenaikan tingkat kemiskinan.
Setelah terjun langsung di beberapa wilayah di Pulau Jawa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali hadir ditengah masyarakat untuk memastikan kelancaran dan ketepatan sasaran penyaluran bantuan tersebut.
Baca Juga:
Menko Airlangga Teken Kerja Sama Blue Economy Indonesia-RRT, Disaksikan Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping
“Dalam Rapat Kabinet yang lalu saya meminta kepada Bapak Presiden, karena saya juga sudah muter ke beberapa daerah, hampir seluruhnya minta dilanjutkan BLT. Alhamdulillah Bapak Presiden setuju untuk dilanjutkan sampai bulan Juni 2024. Teknisnya sedang kami bahas lagi, ” ungkap Menko Airlangga di Kelurahan Serangan, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Sabtu (13/01).
Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga berkesempatan untuk menyapa dan berdialog langsung dengan para Penerima Bantuan Pangan (PBP) di Kelurahan Serangan. Para penerima bantuan tersebut memiliki latar belakang antara lain pedagang gorengan, pembantu rumah tangga, buruh, cleaning service, dan nelayan pencari kerang. Momen tersebut juga dimanfaatkan Menko Airlangga untuk mendengarkan aspirasi masyarakat terkait dengan kelanjutan berbagai program bantuan Pemerintah.
Penyaluran bantuan pangan juga turut membantu menekan kenaikan harga beras di masyarakat, dimana pada September 2023 inflasi beras tercatat mencapai 5,61% dan turun menjadi 0,48% di Desember 2023. Sementara itu, alokasi bantuan pangan beras secara nasional di tahun 2024 akan disalurkan kepada 22 juta PBP yang masing-masing akan menerima 10kg beras/bulan. Untuk Provinsi Bali sendiri, bantuan akan disalurkan kepada tidak kurang dari 188.617 PBP.
Baca Juga:
Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri
“Bantuan pangan ini menjadi program Pemerintah untuk meringankan beban masyarakat, terutama akibat kenaikan harga pangan yang terjadi karena El Nino, keterlambatan dari musim panen karena musim kemarin kekeringan. Tadi masyarakat juga sudah menyampaikan aspirasinya, terutama terkait keberlanjutan pemberian bantuan ini, dan akan saya sampaikan kepada Bapak Presiden,” pungkas Menko Airlangga. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Minggu (14/1).
[Redaktur: JP Sianturi]