WahanaNews.co | Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menuding pengamat ekonomi tidak paham pentingnya kehadiran dana desa.
Luhut memaparkan Dana Desa sudah memberikan dampak besar untuk ekonomi di desa. Dampak antara lain berbentuk pembangunan jalan, jembatan, air bersih, irigasi, hingga fasilitas kesehatan yang terintegrasi.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng dan Kanwil Kemenkumham Tingkatkan Koordinasi Demi Pemajuan P5HAM
"Saya sudah singgung tadi, dana desa itu apa dampaknya. Lihat ini, semua jadi ini jalan. Dana desa itu berpengaruh luar biasa. Banyak yang tidak tahu, pengamat-pengamat ekonomi (ekonom) itu tidak paham ini, tidak paham bahwa dampaknya itu begitu besar," kata Luhut dalam 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) 2022, Kamis (10/11).
Sayang, di tengah dampak besar itu, Luhut menyinggung orang-orang sekarang fokus berbicara soal fintech. Mereka katanya, kadang lupa untuk menyentuh kebutuhan dasar, termasuk yang ada di desa.
"Saya senang fintech ini ada, tapi tanpa ini (dana desa) ini ada 74 ribu desa lebih. Kalian harus menyentuh ini, harus memperhatikan desa-desa ini," tegas Luhut.
Baca Juga:
Bank Indonesia Bali Catat Kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen Ekonomi Pulau Dewata September 2024
Dalam data yang dipaparkan Luhut, Dana Desa yang terhimpun sejak 2015 mencapai lebih dari Rp460 triliun. Hasil dari penyaluran dana itu meningkatkan desa atau daerah mandiri dari 173 pada 2015 menjadi 3.269 pada 2021.
Selanjutnya, daerah terbelakang dan sangat terbelakang berkurang dari 41.315 pada 2015 menjadi 23.028 pada 2021. Lalu, jumlah orang miskin di desa tercatat menurun dari 17,89 juta pada Maret 2015 menjadi 15,37 juta orang pada 2021.
"Saya juga waktu selesai (pandemi) Covid-19, saya pikir kenapa sih ekonomi kita ini hebat. Saya pikir hanya karena industrialisasi kita makin maju, karena harga komoditas, ternyata karena dana desa yang kita bikin hampir Rp500 triliun selama 7 tahun itu berdampak kepada 74 ribu desa seluruh Indonesia yang setiap tahun menerima kurang lebih Rp1 miliar. Itu membuat ekonomi bertahan di desa," kata Luhut