Menkop UKM berharap para pengelola PLUT KUMKM bisa belajar di MCC sehingga MCC menjadi tempat anak-anak muda melakukan inovasi produk dan bisnisnya.
Oleh karena itu, Menteri Teten mendorong pengembangan UMKM yang menjadi rantai pasok dari industri. Indonesia memiliki kekuatan domestik yang luar biasa di sektor agriculture dan aquaculture. Kalau ini dikembangkan dengan teknologi modern, maka selain bisa membangun produk jadi, juga bisa menjadi rantai pasok bagi industri nasional dan global.
Baca Juga:
Deputi Kemenkop UKM: Koperasi Berperan Penting Tingkatkan Kapasitas UMKM dan Taraf Hidup
"Kita akan membangun rumah-rumah produksi modern, tapi dengan skala menengah kecil yang dikelola koperasi. Ini yang akan mengolah sumber-sumber domestik. Kita harus melirik apa keunggulan domestik kita saat ini," kata Menkop UKM.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Teten mengapresiasi penandatangan MoU antara Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dengan 18 PLUT KUMKM untuk kerja sama dalam mengembangkan Enterpreneur Hub dan keunggulan daerah hingga bisa bersaing di pasar nasional dan global.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan bahwa daerahnya mengusung asa menjadi Kota Kreatif Bertaraf Dunia pada 2025.
Baca Juga:
Kemenkop UKM Terus Dukung UMKM di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat
"Ekosistem ekonomi kreatif yang tumbuh subur disokong dengan kebijakan dan infrastruktur pro-insan kreatif, menjadi modal penting untuk mencapai asa tersebut. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi ekonomi kreatif di Kota Malang yang dianggap semakin besar dan luar biasa," ucap Wahyu.
Oleh karena itu, kata Wahyu, upaya kolaboratif harus dilakukan dengan payung hukum yang kuat. Dan ekonomi kreatif juga telah ditetapkan sebagai salah satu sasaran strategis dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026. Peta jalan terstruktur pun telah disusun dalam Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2024-2028.
"Akan ada enam arah kebijakan rencana aksi. Antara lain, infrastruktur, layanan legalitas dan standardisasi industri, peningkatan kapasitas SDM kreatif, sinergi regulasi, sistem kelembagaan, serta integrasi pusat data dan riset," kata Wahyu.