WahanaNews.co | Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebar nomor ponselnya ke pegawai Kementan dan meminta untuk melaporkan langsung praktik korupsi yang terjadi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Dia juga mempersilakan para pegawainya untuk mendatangi kantornya jika menemukan praktik korupsi.
Baca Juga:
Cegah Inflasi dan Jaga Daya Beli, Pemerintah Gulirkan Bantuan Beras untuk 18,2 Juta Penerima
Ini jadi cara Mentan Amran untuk menutup celah koruptor di kementerian yang dipimpinnya itu.
"Kami tadi memberikan arahan kepada seluruh Kementerian Pertanian, staf, bahkan membagikan nomor HP kami agar melaporkan mana kala ada yang ingin bermain-main di sektor pertanian, Kolusi Korupsi Nepotisme," ujar Mentan Amran di Kantor Kementan, Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Dia menegaskan, seluruh pegawai Kementan harus membentengi diri masing-masing. Dengan begitu, tidak ada lagi ruang bagi koruptor di Kementan.
Baca Juga:
Mentan Amran Sebut Peran Polri Penting dalam Mengawal Serapan Gabah dan Swasembada Pangan
Korupsi diakuinya menjadi satu tantangan dalam mencapai swasembada pangan yang jadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Kita harus membentengi Kementerian Pertanian mulai dari diri kita. Mulai dari diri kita masing-masing dan seluruh Kementerian Pertanian. Kalau kita bentengi diri, seluruh pegawai Kementerian Pertanian membentengi diri, kami yakin ke depan Kementerian Pertanian terhormat dan mencapai arahan Bapak Presiden yaitu swasembada sesingkat-singkatnya, secepat-cepatnya," ungkap Menteri Amran.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meyakini pelaku produsen pupuk palsu bakal dijatuhkan sanksi hukum. Bahkan dia meyakini para pelaku akan masuk penjara.