WahanaNews.co | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga mengapresiasi langkah PT PLN (Persero) melalui Srikandi PLN yang terus mendorong dan mendukung kemandirian perempuan.
Sebagai wujud aksi nyata mendukung pemberdayaan dan kemandirian perempuan, Srikandi PLN melakukan program Pelatihan Pemberdayaan Perempuan penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Baca Juga:
Arifah Fauzi Sebut 3 Program Prioritas Kemen PPPA Butuh Sinergi Antar Kementerian dan Lembaga
Program ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ibu ke 94 Tahun 2022 ini dilakukan untuk mendukung perempuan penyintas yang kerap termarginalisasi.
“Fenomena ini seperti gunung es yang kasusnya masih banyak tidak dilaporkan. Peran kita sangat penting untuk memperhatikan kondisi fisik dan psikis para penyintas melalui pemberian pendampingan, oleh karena itu program ini diharapkan tidak berhenti di Bali. Namun ke depannya, harus ditingkatkan melalui sinergi dan kolaborasi,” kata Bintang.
Ia menyebutkan potensi pemberdayaan masih besar antara lain pemberdayaan bagi perempuan prasejahtera, perempuan kepala keluarga dan perempuan penyintas kekerasan seksual maupun KDRT.
Baca Juga:
Kemen PPPA Terbitkan Pedoman Mekanisme Koordinasi Perlindungan Anak Korban Jaringan Terorisme
“Ketika berbicara mengenai isu perempuan maka kita akan bicara berbagai isu dari lintas sektoral dengan tantangan budaya patriarki yang begitu tebal di Indonesia, apalagi hingga 49,48 persen penduduk Indonesia merupakan perempuan, sehingga PR nya pun banyak,” ungkap Bintang.
Karenanya, masih dalam nuansa momentum perayaan Hari Ibu, ia mendorong berbagai pihak agar menjadi penyemangat bagi perempuan Indonesia lebih mandiri.
“Teruslah berkarya menjadi perempuan mandiri dan tangguh serta inovatif dan kreatif bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Perempuan berdaya Indonesia maju,” kata Bintang.
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly sekaligus Ketua Umum Srikandi PLN mengatakan, program pelatihan PLN bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik Indonesia ini bertujuan untuk mendukung para penyintas KDRT mampu bangkit dan mengambil alih perekonomian mereka. Karena itu, digelar serangkaian pelatihan yang relevan dengan kebutuhan mereka.
"Untuk meningkatkan perekonomian juga disertakan, seperti pelatihan kerajinan aksesoris, pembuatan dupa, serta kuliner berbasis rumahan yang diharapkan hasilnya mampu membangkitkan semangat bagi para penyintas agar semakin berdaya," kata Sinthya.
PLN telah mendukung lahirnya UMKM-UMKM perempuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menyokong ekonomi nasional di era pasca pandemi ini.
Pelatihan keterampilan pembuatan produk dupa serta bantuan modal usaha, Hal ini merupakan langkah PLN memberikan perhatian kepada usaha yang potensial sesuai kebutuhan di masyarakat serta mendukung kearifan lokal.
PLN juga memberikan bantuan modal usaha bagi mitra yang terpilih agar terseleksi siapa yang sungguh-sungguh ingin mengembangkan usahanya, serta bantuan modal ini diharapkan mendorong keberlanjutan usaha mereka
Pelatihan Paralegal bagi Masyarakat untuk memperluas akses pendampingan bagi korban kekerasan.
Program ini untuk meningkatkan pengetahuan pemahaman para perempuan terhadap hak dan perlindungan hukum bagi mereka, untuk meningkatkan keamanan dan rasa percaya diri khususnya bagi perempuan.
“Program yang diinisiasi antara lain pelatihan paralegal oleh LBH Bali Women Crisis Center (WCC) yang telah diikuti oleh 360 peserta dari Tabanan, Denpasar, Bangli, dan Badung, sehingga kami berharap kesuksesan ini dapat menjadi role model untuk dikembangkan di daerah lain,” ujarnya.
Sinthya menambahkan program pelatihan ini merupakan wujud kepedulian PLN yang sejalan dengan strategi korporasi yang fokus kepada aspek environmental, social, and governance (ESG) dan Langkah nyata PLN untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) no 5 yaitu Mewujudkan kesetaraan Gender di Negara Indonesia.
Di PLN sendiri melalui peran Srikandi, telah banyak program yang dilahirkan untuk kepentingan pegawai, perusahaan dan masyarakat.
Seperti peningkatan kapasitas Pegawai perempuan, Women support, scholarship hingga peran serta Srikandi PLN di masyarakat dengan membina beberapa UKM Perempuan.
Beberapa jabatan strategis mulai direksi hingga level BOD-1 dan seterusnya juga telah diduduki pemimpin perempuan yang dalam melaksanakan tugas perannya telah memberikan kinerja yang sangat baik.
Hal ini menunjukkan Perempuan mampu dan memiliki kemampuan untuk bersaing dalam dunia kerja bahkan di perusahaan energi seperti PLN. [sdy]