"Jadi wajar sekali kalau katanya banyak sekali para entusiast dari fashion, penggemar atau pemerhati dari fashion yang berangkat dari seluruh dunia ke Paris pada tanggal 6 Maret," imbuhnya.
Kemudian Ifan menjelaskan alasan banyaknya merek asal Indonesia yang tidak ada kaitan dengan fashion mendadak ramai menyebut mereka di Paris Fashion Week.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Jadi sebenarnya desainer dan juga brand yang tampil di Paris Fashion Week yang diselenggarakan oleh FHCM banyak persyaratan dan juga kurasi," ujar Ifan.
"Karena banyaknya para antusias dan para pecinta fashion dari seluruh penjuru dunia yang berangkat ke Paris untuk menonton, maka di sekitaran event Paris Fashion Week dari FHCM itu banyak banget event-event fashion show juga," lanjutnya menjelaskan.
Karena itu, Gekraf dan Kemenpar mengajak merek yang kompeten untuk berangkat ke Paris di mana mereka kemudian menggandeng merek non desain.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Dan di tahun ini Gekraf juga Kemenpar itu mengajak brand-brand yang memang menurut kami kompeten untuk berangkat ke sana. Jadi brand-brand yang non-desain bisa berkolaborasi dengan para desainer untuk diberangkatkan ke sana," kata Ifan.
Di sini Ifan menegaskan, bahwa merek-merek tersebut memang bukan di event Paris Fashion Week yang diselenggarakan FHCM.
"Namun memang bukan di event Paris Fashion Week yg dari FHCM, that's why we name it Gekrafs Paris Fashion Show during Paris Fashion Week," tegasnya.