WahanaNews.co, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan rencana pembangunan kantor oleh PT Bank Central Asia Tbk atau BCA di IKN. Namun, rencana ini masih tertahan karena belum mendapatkan lahan yang sesuai.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan sebelumnya pihak otorita telah menyiapkan lahan untuk pembangunan kantor BCA di IKN.
Baca Juga:
Raja Juli: Presiden Prabowo Ingin Sidang Paripurna DPR/MPR pada Agustus 2028 Sudah Bisa Digelar di IKN
Belum sempat dijajaki BCA, 'lapak' yang sudah disiapkan itu sudah diminati investor lain.
"BCA, yang jelas lahan yang kemarin (yang sudah disiapkan) sudah ada yang mau, sudah mau diambil sama yang lain," ungkap Agung usai acara Rakornas Ibu Kota Nusantara, Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Akibatnya pihak OIKN perlu mencari lahan lain yang bisa digunakan sebagai lokasi kantor BCA di IKN. Namun Agung menyebut proses pencarian 'lapak' baru ini mungkin memerlukan waktu, walaupun di IKN sendiri masih ada cukup banyak lahan.
Baca Juga:
Investasi Masuk ke IKN Capai Rp58,4 Triliun, OIKN Catat Pertumbuhan Positif
"Jadi ya BCA kita cari lagi, dia sabar lagi, harus. Jadi ya saya cari lagi, masih banyak lahannya tapi cari yang sesuai," terangnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pihak OIKN sempat bertemu dengan pimpinan BCA dalam pembahasan pembangunan kantor di IKN. Namun saat itu pihaknya belum menemukan kesepakatan terkait lokasi kantor BCA di Ibu Kota Negara itu.
"Lokasi yang pas aja yang belum, tapi minatnya udah jalan, paper udah jalan, tinggal lokasi aja, ya nanya beli lahan pasti kan harus dapat yang pas,"kata Agung usai acara penjajakan Proyek KPBU IKN Sektor Perumahan di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024) kemarin.
"Ya namanya jualan lahan harus cocok lokasinya di mana kita ikuti. Kemarin ikut di lapangan, direktur saya ketemu sama direktur BCA".
Karenanya hingga saat ini Agung sendiri belum bisa memastikan kapan BCA bangun kantor di IKN. Di luar itu saat ini pihaknya juga masih berfokus dalam pembangunan dan Investasi sektor pendidikan.
[Redaktur: Sandy]