WahanaNews.co, Tangerang - Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Canberra
terus mendorong para pelaku usaha untuk dapat mengoptimalkan implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA).
Duta Besar Indonesia untuk Australia Siswo Pramono menyatakan, tren perdagangan kerja sama antara Indonesia dengan Australia terus meningkat. Hal ini, menjadi
momentum bagi para pelaku usaha untuk dapat terus meningkatkan ekspor ke Australia.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Demikian disampaikan dalam forum bisnis Indonesia-Australia dengan tema “Indonesia-Australia Growing Together” pada Sabtu (21/10) di Tangerang, Banten.
Kegiatan dilaksanakan di sela gelaran
Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 2023 yang dilaksanakan secara luring pada 18-22 Oktober 2023 dan secara daring hingga 18 Desember 2023 melalui www.tradexpoindonesia.com.
Turut hadir memberikan sambutan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams. Turut serta sebagai pembicara Sekretaris Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Ari Satria, Direktur Katalis Paul Bartlett, dan Atdag Canberra Agung Haris Setiawan.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Hubungan antara Indonesia dan Australia semakin kuat beberapa tahun terakhir. Sejak lahirnya IA-
CEPA, Indonesia dan Australia menikmati bertambahnya nilai perdagangan sebesar 86 persen.
Kemudian, terdapat 168-170 persen peningkatan nilai investasi Australia ke Indonesia. Sehingga, para pelaku usaha dapat terus mengoptimalkan IA-CEPA,” ujar Dubes Siswo.
Dubes Siswo menjelaskan, Australia kembali menjadi salah satu dari 10 investor teratas di Indonesia.
Berdasarkan data Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, setidaknya terdapat 50 buyers yang datang ke TEI ke-38 2023 pada hari Sabtu (21/10).
Hal ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen yang diharapkan dari Australia. Sekretaris Direktorat Jenderal PPI Ari Satria menyatakan, Indonesia dan Australia telah mengalami kemajuan pesat dalam hubungan ekonomi, terutama sejak implementasi IA-CEPA tiga tahun lalu.
Penandatanganan IA-CEPA membuka begitu banyak peluang bagi kedua negara.
“Indonesia dapat mendongkrak kinerja ekspor melalui IA-CEPA. Selain itu, Indonesia juga dapat memperbaiki diri dalam rantai nilai global melalui IA-CEPA. Tidak hanya itu, IA-CEPA dapat
meningkatkan daya saing investasi yang berasal dari luar negeri,” ungkap Ari.
Ari menuturkan, para pemangku kepentingan dunia usaha Australia dan Indonesia telah mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu dikolaborasikan guna mendukung perdagangan dan investasi melalui IA-CEPA.
IA-CEPA mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia, termasuk di bidang-bidang seperti pertanian pangan, manufaktur maju, dan pengembangan keterampilan.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]