WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan betapa pentingnya program hilirisasi bagi Indonesia. Ia tidak takut jika Indonesia digugat ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO karena kebijakan hilirisasi.
Jokowi bahkan menantang asing untuk menggugat kebijakan hilirisasi Indonesia. Menurutnya, Indonesia tidak masalah akan hal itu.
Baca Juga:
Imbas Hilirisasi, Bahlil Sebut 54 Persen Warga Morowali Kena Asma
"Kalau kita teruskan (ekspor bahan mentah) rugi kita. Meskipun kita digugat, nggak papa. Nikel digugat, ini nanti kita hari ini digugat lagi, nggak apa-apa. Suruh gugat terus," katanya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (21/12/2022), dilansir dari WahanaTV.
Sebagai informasi, Indonesia digugat ke WTO terkait larangan ekspor nikel. Meski dinyatakan kalah, pemerintah tak menyerah dan akan melakukan banding.
Menurut Jokowi hilirisasi telah menghasilkan pendapatan tinggi ke kas negara. Dari hilirisasi nikel saja, ada peningkatan dari Rp 18 triliun menjadi Rp 460 triliun.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
"Jelas, US$ 1,1 miliar melompat lebih dari US$ 30 miliar. Dari Rp 18 triliun melompat jadi Rp 460 triliun," ungkapnya.
Ia menyebut tugas negara adalah mencari nilai tambah sebesar-besarnya. Salah satu contoh yang sudah berhasil adalah di Maluku Utara. Berkat hilirisasi ekonomi Maluku Utara mencapai 27%.
"Cek provinsi mana di dunia yang ada pertumbuhan ekonomi 27%, tunjukkan kepada saya, nggak ada," terangnya.
Di Sulawesi Secara umum pertumbuhan ekonomi 8,24% yoy. Oleh karena itu, pemerintah bekerja dari hulu ke hilir untuk mempercepat implementasi hilirisasi. [eta]