WahanaNews.co, Jakarta - Indonesia dan Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk (GCC) melaksanakan Perundingan Putaran Kedua Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-GCC (I–GCC FTA).
Perundingan yang dilaksanakan secara hibrida ini berlangsung pada 3--6 Februari 2025 di Riyadh, Arab Saudi.
Baca Juga:
Beri Dukungan bagi Ekspor Furnitur, Mendag Busan dan HIMKI Bahas Persiapan IFEX 2025
Pada Perundingan ini, Delegasi Indonesia dipimpin Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Johni Martha selaku Ketua Negosiator dari Indonesia.
Sementara itu, Delegasi GCC dipimpin General Coordinator for Free Trade Agreements Negotiations GCC Raja
Munahi Al-Marzoqi selaku Ketua Negosiator dari GCC. Perundingan turut dihadiri perwakilan kementerian dan lembaga terkait dari kedua negara.
Johni mengungkapkan, perundingan putaran kedua ini membahas sejumlah isu dan berhasil memperoleh kemajuan substantif. Pertemuan ini juga membahas percepatan penyelesaian perundingan yang ditargetkan mencapai kesepakatan substantif pada akhir 2025
Baca Juga:
Menteri Ekonomi ASEAN Pacu Percepatan Integrasi Perdagangan Barang
“Dengan mengupayakan yang terbaik pada setiap isu runding, perundingan I-GCC FTA diharapkan dapat mencapai kesepakatan substantif pada 2025. Terlebih, perundingan I-GCC FTA menjadi salah satu program prioritas nasional tahun ini,” ungkap Johni.
Johni melanjutkan, beberapa kemajuan yang berhasil dicapai di antaranya mencakup isu perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, hambatan teknis perdagangan.
Selain itu, kemajuan lainnya yakni ketentuan asal barang, prosedur-prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, sanitari dan fitosanitari, kerja sama ekonomi, ekonomi Islam, serta hak kekayaan intelektual.