“Apa yang kita lakukan salah satunya adalah mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Ke depannya kereta api sudah tidak perlu lagi menggunakan solar, bahan baku fosil sehingga ketergantungan kita akan impor bahan bakar minyak menjadi berkurang ataupun tidak sama sekali khususnya untuk kereta api," ujar Dudy.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dudy Purwagandhi menyampaikan sambutannya dalam agenda Penandatanganan Nota Kesepahaman Tentang Rencana Kerja Elektrifikasi Jalur Kereta Api di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Dirinya mengapresiasi inisiatif PLN dan KAI ini yang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam mewujudkan ketahanan energi nasional dan transportasi publik rendah karbon.
Baca Juga:
Lewat Program LUTD, Rumah Warga di Sukabumi Terang Benderang Teraliri Listrik
Ia menambahkan, elektrifikasi jalur kereta api bukan hanya upaya menyediakan moda transportasi massal yang efisien dan rendah karbon, tetapi juga langkah nyata menuju penghematan energi nasional melalui pengurangan impor bahan bakar fosil.
"Jadi saya sangat mengapresiasi apa yang menjadi langkah dari PT Kereta Api maupun dari PT PLN yang berinisiatif untuk menyediakan layanan publik yang bersih," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menilai kerja sama dengan PLN ini sebagai terobosan penting dalam sejarah perkeretaapian nasional.
Baca Juga:
Lewat Program LUTD, Rumah Warga di Sukabumi Terang Benderang Teraliri Listrik
Ia menekankan bahwa elektrifikasi jalur kereta kali ini menjadi proyek pertama yang digagas tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Ini merupakan salah satu breakthrough. Pertama kali elektrifikasi dari jalur kereta tidak melibatkan pemerintah. Di mana elektrifikasi jalur kereta ini kita lakukan business to business, antara PT Kereta Api dengan PT PLN," ujar Bobby.
Melalui kemitraan tersebut, KAI akan memperluas jaringan layanan kereta berbasis listrik di berbagai rute strategis serta meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan kepada pelanggan.