WahanaNews.co | Sebagai salah satu pemegang saham dari Indonesia Battery Corporation (IBC), PT PLN (Persero) mengapresiasi sekaligus mendukung penuh langkah strategis IBC guna mempermudah pengguna motor listrik (molis). Di antaranya melalui upaya standardisasi perangkat baterai.
Hal tersebut tecermin dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara IBC dan tiga manufaktur. Yakni, Gesits, Alfa, dan Volta. Penandatanganan dilaksanakan di Jakarta, Selasa, 28 Maret 2023.
Baca Juga:
Spesial Harkitnas! PLN Beri Diskon 50 Persen untuk Tambah Daya Listrik, Berlaku hingga 23 Mei 2025
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kolaborasi itu akan mempermudah pengguna molis melalui standardisasi dan berbagai inovasi di ekosistem kendaraan listrik.
”Dengan sinergi ini, fasilitas infrastruktur KBLBB (kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, Red) dapat digunakan secara cross platform,” katanya, melalui keterangan tertulis.
Kolaborasi itu akan mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik. Dengan demikian, dapat memberikan akses dan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. ”Untuk itu, segala kolaborasi perlu dilakukan semua pihak,” jelasnya.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Bali Kelas Dunia dan Jarang Alami Gangguan, ALPERKLINAS Sebut 'Blackout Listrik Bali' Bukan Human Error
Menurutnya, integrasi dengan para produsen motor listrik mampu memberikan kemudahan bagi pelanggan. Karena iut, tak perlu khawatir untuk penukaran baterai.
Direktur Utama IBC Toto Nugroho menjelaskan, standardisasi baterai sangat penting dilakukan. Perbedaan antara charging panel dan baterai membuat pilihan masyarakat pada kendaraan listrik menjadi minim.
Adanya standar yang baku dan sama mendorong minat masyarakat memiliki kendaraan listrik.
”Ini adalah langkah yang sangat strategis karena kita menginginkan platform hardware dan software terjadi standardisasi. Dengan keseragaman ini, semua masyarakat bisa menikmati tanpa harus ragu ada perbedaan antara panel dan baterai,” ujar Toto.
Gambaran besar dari kerja sama itu layaknya kartu ATM bersama. Meski ada beberapa jenis mesin ATM dari berbagai bank, kartu ATM itu bisa dipergunakan secara general.
”Ini adalah hal-hal yang kami rencanakan. Intinya, bagi kita, apa pun motor listriknya, baterainya tetap dari IBC dan listriknya dari PLN,” tegasnya.
Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (Gesits) Bernardi Djumiril menambahkan, transisi dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik memang tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dan proses penyempurnaan terus-menerus sehingga dapat menjawab kebutuhan pelanggan.
”Kami bertiga kompak untuk memberikan standarsisasi baterai dari pengguna masing-masing. Baik itu dari dimensi, connection, hingga locker baterai. Sehingga mampu memudahkan pelanggan,” tambahnya. [afs/eta]