WAHANANEWS.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) terus memperkuat sistem kelistrikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan mengoperasikan kembali Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) dan Saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kilovolt (kV) Sumatera–Bangka line kedua (Sirkit II).
Langkah strategis ini menjadi bukti komitmen PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik di wilayah kepulauan, sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi serta mendorong investasi baru di daerah tersebut.
Baca Juga:
SNI FABA Resmi Ditetapkan, PLN Dorong Pemanfaatan Limbah PLTU Jadi Aset Bernilai Ekonomi
Sebelumnya, jaringan interkoneksi ini sempat mengalami gangguan akibat kerusakan pada kabel phasa R SKLT Sirkit II di jarak sekitar 14,7 kilometer dari arah landing point Tanjung Carat menuju Tanjung Muntok pada tahun 2023.
Tampilan cable laying vessel yang digunakan untuk kegiatan pemulihan Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) Sirkit II interkoneksi Sumatera – Bangka sepanjang 36 kilometer.
Menanggapi hal tersebut, PLN segera melakukan serangkaian pemulihan menyeluruh, mulai dari inspeksi teknis, perbaikan struktur kabel, uji keandalan sistem, hingga sinkronisasi pasokan antarwilayah.
Baca Juga:
PLN Tegaskan Komitmen Dukung Pertumbuhan Industri Lewat Penandatanganan PJBTL di HLN ke-80
Seluruh tahapan tersebut berhasil dituntaskan dengan proses pemberian tegangan (energize) pada Minggu (09/11/2025) yang menandai dioperasikannya kembali jaringan interkoneksi penting ini.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani menyampaikan apresiasi atas beroperasinya kembali interkoneksi 150 kV Sumatera–Bangka Sirkit II, sehingga pasokan listrik lebih andal dan konektivitas antar pulau semakin kuat.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat dan sigap PLN dalam memulihkan kabel laut ini. Dengan bertambahnya daya mampu listrik di Babel, kami optimistis iklim investasi akan semakin meningkat karena ketersediaan listrik yang andal adalah kunci utama bagi para investor. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Babel,” tutur Hidayat.