WahanaNews.co | Tanaman sorgum memiliki potensi besar di Tanah Air. Sayangnya, tanaman mirip jagung yang mudah dikembangkan sebagai bahan tepung ini belum begitu dilirik.
Pemerintah diharapkan bisa membantu petani dalam pengembangan sorgum.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Selain sebagai bahan tepung untuk membuat aneka kue, seperti tepung terigu dan sebangsanya, tanaman sorgum juga memiliki banyak manfaat. Daunnya bisa sebagai pakan ternak, sedangkan batang pohonnya bisa menjadi bahan pengganti kayu untuk bahan meubel.
Peneliti sorgum dari Unpad, Anas, menjelaskan, dalam mengembangkan budi daya sorgum di Indonesia, diperlukan dukungan dari pemerintah. Pemerintah disarankan agar fokus pada sektor pengolahan pascapanen.
“Pemerintah membuat berbagai inovasi pengolahaan tepung sorgum jadi berbagai macam makanan/produk pangan alternatif,” kata Anas, dikutip Senin (8/8).
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Dosen Departemen Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian Unpad ini menuturkan, dari sisi teknologi dan budi daya, banyak petani yang dapat menanam sorgum dengan baik.
Hal ini karena sorgum merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan, cocok ditanam di iklim tropis, dan kuat dari serangan hama. Proses budi dayanya pun hampir mirip dengan budi daya jagung.
“Sebetulnya sama seperti jagung, tanamannya tidak manja. Hama utamanya hanya burung. Petani yang terbiasa menanam jagung akan berhasil menanam sorgum,” jelasnya.
Anas menilai bahwa permasalahan utama dari budi daya sorgum di Indonesia adalah masih kurangnya pasar yang mau menjual produk olahannya, salah satunya tepung sorgum. Banyak petani yang kebingungan memasarkan produk pertaniannya.
Karena itu, dukungan pemerintah terutama dalam memasarkan produk hasil olahan sangat penting. Hal ini sebagai upaya mengenalkan lebih luas mengenai produk turunan sorgum ke masyarakat.
“Contohnya sama seperti mi instan, dulu mi instan itu tidak familiar. Ketika inovasi-inovasi rasa kemudian muncul, mi instan akhirnya menjadi budaya makan orang Indonesia,” kata Anas.
Selain mengembangkan produk pangan berbahan tepung sorgum, Pemerintah juga bisa menggalakkan kebijakan untuk mencampur tepung gandum dengan tepung sorgum untuk membuat makanan “Ada timbangan campuran yang direkomendasikan. Ini yang harus terus digalakkan pemerintah sehingga petani sorgum bisa terus bergerak,” kata Anas.
Kaya Manfaat Anas memaparkan, pengolahan sorgum, baik untuk tepung maupun bahan pangan pengganti beras, memiliki banyak manfaat. Secara kualitas, tepung sorgum dinilai lebih baik karena tidak mengandung gluten.
Hal ini sangat cocok dikonsumsi, terutama bagi penderita autisme. Selain itu, campuran tepung sorgum dalam olahan makanan tidak akan mengubah rasa asli makanan.
Sementara jika dikonsumsi sebagai pengganti beras, sorgum memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada nasi.
Anas yang juga peneliti di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Faperta Unpad mengatakan, ada banyak potensi lain yang bisa dimanfaatkan dari tanaman sorgum. Selain bijinya, daun dan batang tanaman sorgum juga bisa dimanfaatkan.
“Daun sorgum bisa digunakan untuk pakan ternak, kemudian batangnya kalau di luar negeri sudah biasa digunakan sebagai bahan baku meubel pengganti kayu. Ini dimungkinkan karena batang sorgum terkenal liat dan kuat,” kata Anas. [qnt]