WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sebagai anak perusahaan BUMN yang bergerak di sektor perikanan, PT Perikanan Indonesia, member of ID FOOD, memastikan siap mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan, khususnya di sektor perikanan.
Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan kontribusinya dalam industri perikanan nasional Dengan strategi pertumbuhan produksi dan kegiatan operasional
Baca Juga:
PT Perikanan Indonesia, Program dari Beasiswa Anak Nelayan hingga Dukungan Operasional
Sebagai upaya meningkatkan produksi dan kinerja di tahun ini, PT Perikanan Indonesia menggandeng 3 perusahaan asing dan lokal untuk melakukan terobosan bisnis perikanan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono usai penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung Senin (17/2/2025) di Jakarta.
Dalam kerja sama ini PT Perikanan Indonesia menggandeng perusahaan asal Inggris yakni AST Oceanics, perusahaan asal China yaitu International Marine Development Investment, serta PT Nusantara Resour Sinergi yang terafiliasi dengan Haitai Solar Group dari China.
Baca Juga:
ID FOOD Kolaborasi dengan Pemda Percepat Distribusi 4,3 Juta Paket Pangan Cegah Stunting
“Kami berkomitmen memperkuat bisnis perikanan dari hulu hingga hilir agar terwujud swasembada pangan serta mendukung program ketahanan pangan dan gizi nasional,” ujarnya.
Sigit menuturkan, kerja sama dengan AST Oceanics ini merupakan salah satu implementasi dari beberapa poin hasil lawatan bisnis Presiden Prabowo Subianto ke Inggris pada November 2024 lalu.
Salah satu isu yang dibahas dalam lawatan itu yaitu sektor perikanan.
Disebutkan, Inggris akan mendukung target Indonesia dalam memperkuat sektor perikanan, diantaranya dengan memperkuat armada kapal penangkap ikan, pembuatan kapal, dan penangkapan ikan berkelanjutan.
Menurut Sigit, kerja sama dengan AST Oceanics bertujuan mengembangkan kapal berdesain inovatif guna meningkatkan nilai tambah produk perikanan.
Dengan efisiensi pemrosesan ikan langsung di atas kapal setelah penangkapan, kesegaran produk dapat lebih terjaga, meminimalkan penurunan kualitas selama proses produksi.
Kerja sama pengembangan kapal tangkap ini dimulai dari desain rinci, pengadaan, konstruksi (yang akan dibuat di galangan Indonesia), pengiriman, dan selanjutnya pengoperasian atas kapal yang dimaksud.
Dalam tahap pertama, akan dibuat 2 buah prototype kapal terlebih dahulu sebelum dilanjutkan dengan total 20 kapal sesuai yang direncanakan, dengan biaya investasi lebih kurang USD 2 juta untuk setiap kapal nya.
Dukungan pembiayaan proyek ini akan diperoleh dari UK export credit facility.
Selanjutnya, PT Perikanan Indonesia juga menggandeng International Marine Development Investment Co., Ltd untuk mengembangkan dan memodernisasi infrastruktur pelabuhan perikanan Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas ekspor perikanan.
Selain itu kerja sama juga meliputi partisipasi dalam progam penangkapan ikan terukur (PIT) berbasis kuota dengan pengoperasian sejumlah kapal tangkap ikan di wilayah yang ditentukan.
“Kami akan bekerja sama untuk akses dan pemanfaatan infrastruktur serta fasilitas pelabuhan perikanan di Muara Baru Jakarta, Sorong dan Belawan.
"Khusus Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) akan dikembangkan untuk properti komersial, perluasan pelabuhan, fasilitas destinasi pariwisata dan revitalisasi fasilitas dermaga,” jelasnya.
Nilai kerja sama dengan International Marine Development Investment Co., Ltd ini diperkirakan sebesar USD 25 juta.
Yang ketiga, PT Perikanan Indonesia dengan PT Nusantara Resour Sinergi (Haitai Solar Group) akan merumuskan kerja sama dalam bidang pengembangan energi baru terbarukan guna memenuhi kebutuhan energi di kawasan industri perikanan di Indonesia, khususnya yang dikelola oleh perusahaan.
erja sama akan berupa pembangunan infrastruktur energi melalui penyediaan listrik ramah lingkungan bagi kawasan industri perikanan dengan nilai investasi USD 5 juta.
Lebih lanjut, Sigit mengatakan, semua kerja sama lintas negara ini menjadi awal bagi tujuan yang lebih besar, yaitu penguatan sektor perikanan untuk mendukung swasembada dan ketahanan pangan, termasuk keterpenuhan protein hewani masyarakat melalui produk perikanan.
“Hal ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, meningkatkan nilai tambah melalui hilirisasi, dengan memanfaatkan sarana dan prasarana perikanan secara maksimal untuk mendukung proses bisnis perikanan dari hulu hingga hilir,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Supply Chain Management (SCM) dan Teknologi Informasi (TI) ID FOOD Bernadetta Raras mengatakan, kolaborasi ini mendukung program Makan Sehat Bergizi demi pemenuhan gizi nasional.
Melalui kerja sama ini diharapkan PT Perikanan Indonesia dapat meningkatkan ketersediaan Unit Pengolahan Ikan, kapal penangkapan dan pengolahan ikan, serta pelabuhan perikanan yang lebih modern juga ramah lingkungan.
“Program Makan Sehat Bergizi tentunya memerlukan pasokan ikan dan ketersediaan Unit Pengolahan Ikan yang memadai dan tersebar di seluruh Indonesia. Unit-unit tersebut yang akan menjadi penghubung bagi pedistribusian produk perikanan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) seluruh Indonesia untuk selanjutnya diolah untuk menjadi salah satu sumber protein dalam Makan Sehat Bergizi,” jelasnya.
Selanjutnya, Raras mengajak stakeholder perikanan nasional dan mancanegara untuk berkolaborasi bersama ID FOOD melalui PT Perikanan Indonesia, menambah keberadaan unit pengolahan ikan dan kapal-kapal penangkap ikan untuk meningkatkan tangkapan dan pendistribusian ikan secara nasional.
Adapun PT Perikanan Indonesia saat ini menorehkan kinerja yang terus membaik. Sampai dengan Desember 2024, PT Perikanan Indonesia berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif.
[Redaktur: Zahara Sitio]