WahanaNews.co | Holding BUMN Pangan ID FOOD, terus mendorong percepatan distribusi bantuan pangan untuk menangani stunting kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) di tujuh provinsi.
Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, menyatakan bahwa saat ini perusahaan berfokus pada percepatan pelaksanaan program strategis pemerintah tersebut melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.
Baca Juga:
Dosen Politeknik Agroindustri dan SMK Krida Taruna Siap Berkolaborasi dengan Pemkab Subang
“Kami terus melakukan berbagai langkah percepatan penyaluran bantuan pangan telur ayam dan daging ayam bagi 1,4 juta keluarga risiko stunting. Salah satu langkah efektif untuk meningkatkan penyaluran dengan memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait,” kata Sis Apik, di Jakarta, Rabu, (28/8/2024).
Sis Apik mengaku, pemerintah daerah serta instansi terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dan perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi memegang peranan penting dalam menyukseskan program ini.
Peran DKPP dalam program ini dari mulai aspek perencanaan hingga realisasi, di antaranya memastikan produk telur ayam serta daging ayam yang disiapkan dan disalurkan ID FOOD terjaga kualitasnya.
Baca Juga:
Perkuat Lini Bisnis Perikanan, Ekspor Perikanan ID FOOD Meningkat
“Pada pelaksanaan di tahun kedua ini kerja sama ID FOOD dengan DKPP semakin intens. Di setiap provinsi penyaluran DKPP melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program secara periodik. Melalui evaluasi berkala kualitas produk dan pendistribusian bantuan yang kami jalankan terus mengalami perbaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, peran BKKBN juga sangat penting dalam program bantuan pangan stunting ini.
Kontribusi BKKBN yang utama adalah terkait penyedia data KRS. Menurut Sis Apik, koordinasi ID FOOD bersama BKKBN terus dilakukan sepanjang pelaksanaan program, mengingat BKKBN berperan memvalidasi data dan memberikan updating data KRS.