WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah taipan Indonesia ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Jumat (7/3/2025). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo turut menghadirkan miliarder sekaligus investor ternama asal Amerika Serikat, Ray Dalio.
Dalam kesempatan itu, Prabowo memperkenalkan Ray Dalio kepada para taipan besar yang hadir.
Baca Juga:
Prabowo Ingin Amankan Modal Pengusaha Agar Ditanamkan di Program Pemerintah
Dalio sendiri telah ditunjuk sebagai Dewan Pengawas Danantara, Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yang baru dibentuk.
Sejumlah taipan yang hadir antara lain Haji Isam, Aguan, Anthony Salim, Boy Thohir, Anindya Bakrie, James Riady, Hilmi Panigoro, Franky Oesman Widjaja, Prajogo Pangestu, Tomy Winata, dan Chairul Tanjung.
Bagi Prabowo, Ray Dalio bukan sosok asing. Sebelumnya, Dalio juga menjadi pembicara dalam acara pembekalan menteri pada Oktober 2024.
Baca Juga:
Sandiaga Uno Mengaku Bangga Pernah Berjuang Bersama Prabowo, Anies dan Ganjar
Keberadaannya di lingkaran ekonomi Indonesia tidak terlepas dari rekam jejak panjangnya sebagai salah satu investor paling berpengaruh di dunia.
Kehebatan Ray Dalio yang Dipercaya Prabowo
Ray Dalio adalah investor kawakan yang telah berkecimpung di dunia keuangan sejak 1985. Ia merupakan pendiri dan pemilik perusahaan hedge fund ternama, Bridgewater Associates.
Dengan pemahaman mendalam terhadap dinamika pasar global, termasuk mata uang dan suku bunga, Dalio berhasil merancang strategi bisnis yang membawa perusahaannya meraih kesuksesan besar.
Salah satu pencapaiannya terjadi saat krisis pasar saham 1987, ketika Bridgewater mampu mencatatkan keuntungan besar berkat strategi diversifikasi dan manajemen risiko yang tepat.
Keahliannya dalam membaca pasar membuat Bridgewater berkembang menjadi hedge fund terbesar dan paling sukses di dunia.
Pada 2005, Bridgewater Associates mencetak rekor sebagai hedge fund terbesar dengan hanya mengalami tiga kali kerugian dalam periode 1991-2005, sementara tahun-tahun lainnya selalu mencatatkan keuntungan.
Kemampuan Dalio Memprediksi Keberhasilan dan Kegagalan Negara
Selain sebagai investor, Ray Dalio juga dikenal sebagai pemikir ekonomi global. Bukunya yang berjudul The Changing World Order: Why Nations Succeed and Fail (2021) mengulas pola keberhasilan dan kegagalan suatu negara.
Dalam bukunya, Dalio menjelaskan bahwa setiap negara mengalami siklus yang terdiri dari lima fase: kebangkitan, kejayaan, puncak, krisis, dan akhirnya keruntuhan.
Ia mengambil contoh dari perjalanan ekonomi Inggris, Belanda, dan China untuk menunjukkan bagaimana suatu negara berkembang, mencapai puncak kejayaan, lalu mengalami kemunduran akibat ketimpangan sosial, utang yang tidak terkendali, serta kebijakan moneter yang tidak tepat.
Dalio menekankan bahwa kemunduran suatu negara bukan terjadi secara tiba-tiba, melainkan dapat diprediksi dan dicegah jika pemerintah mampu mengambil langkah yang tepat.
Ia merekomendasikan empat strategi utama agar negara dapat bertahan di masa kejayaannya:
• Menjaga keseimbangan antara uang dan pertumbuhan ekonomi
• Memastikan stabilitas politik dan sosial
• Mengelola utang dengan baik
• Menghindari pencetakan uang secara berlebihan
Dengan wawasan mendalamnya, Dalio menjadi sosok yang sangat dihormati di dunia keuangan global.
Menurut Forbes (2025), kekayaannya mencapai USD 14 miliar atau sekitar Rp 228 triliun, menjadikannya orang terkaya ke-163 di dunia.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]