WahanaNews.co | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak diaspora Indonesia di luar negeri turut aktif mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia di pasar internasional melalui brand Wonderful Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam webinar “Indonesia Tourism Beyond Borders”, Rabu (10/5/2023), mengatakan, dalam mempromosikan potensi parekraf di Indonesia diperlukan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. Termasuk diaspora Indonesia di luar negeri.
Baca Juga:
Bertemu Diaspora Indonesia, Menko Airlangga Dorong Pelaku UMKM 'Go Global'
"Dengan menguatkan sinergi dan kolaborasi, sektor parekraf akan bangkit lebih kuat dan target 8,5 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2023 dapat tercapai serta memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat Indonesia," kata Sandiaga.
Melalui adanya kolaborasi yang kuat, sektor parekraf Indonesia mampu bertahan di masa pandemi COVID-19 dan bahkan mampu mengembangkan diri hingga mendapatkan banyak respons positif dari komunitas internasional.
Ia mencontohkan dengan momen pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa tenggara Timur (NTT), yang mendapat respons positif dari negara-negara anggota delegasi.
Baca Juga:
Di Sela-sela Kunjungannya, Mendag Temui Temui Diaspora Indonesia di Malaysia
"Momen penyelenggaraan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo menjadi salah satu bukti bahwa destinasi Indonesia tidak hanya indah alamnya tetapi juga memiliki masyarakat yang ramah, budaya yang inspiratif serta fasilitas dan atraksi berkelas dunia," katanya.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menambahkan, webinar ini merupakan upaya Kemenparekraf untuk memperkuat hubungan baik dan meningkatkan kolabor-aksi antara Wonderful Indonesia dengan para pemangku kepentingan dan mitra Wonderful Indonesia di luar negeri.
"Orang-orang Indonesia di luar negeri merupakan salah satu aset berharga yang dapat membantu promosi untuk mendatangkan wisatawan mancanegara," ungkap Made. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Kamis (18/5). [jp/jup]