WahanaNews.co | Konsumen Indonesia masih memprioritaskan harga sebelum memutuskan membeli ponsel, selain fitur-fitur yang ditawarkan dalam gawai tersebut.
Lembaga riset pasar teknologi Counterpoint Research dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, melihat konsumen Indonesia menyukai ponsel harga terjangkau atau yang memiliki promosi harga pada masa pemulihan ekonomi saat ini.
Baca Juga:
Begini cara Untuk Menyembunyikan Konten Pribadi di Ponsel
Pada kuartal I 2023, Counterpoint menilai konsumen menyukai ponsel yang dijual secara bundel atau diskon, terutama saat momen hari raya seperti Tahun Baru Imlek dan Ramadhan.
"Karena fungsi ponsel pintar sudah meluas, tidak hanya untuk berbicara dengan orang lain, tapi, juga untuk membantu aktivitas sehari-hari seperti berbelanja, bekerja, belajar, layanan transportasi dan keuangan, perilaku konsumen ketika membeli ponsel berubah. Mereka mencari gawai yang bisa diandalkan, namun, ramah di kantong," kata analis senior Counterpoint Febriman Abdillah.
Konsumen Indonesia sekarang mencari ponsel yang memiliki konektivitas, baterai, penyimpanan, kamera, layar dan desain yang dikemas dalam harga yang wajar.
Baca Juga:
Waspada! 82% Serangan Phishing Kini Targetkan Ponsel, Ini Bahayanya
Beberapa waktu belakangan ini, ponsel entry-level alias murah, yang dipasarkan di bawah 200 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp2,9 juta), mengalami peningkatan fitur seperti kamera, chipset dan kapasitas penyimpanan.
Fitur yang juga dicari pada ponsel murah adalah NFC, melihat penggunaan koder QR untuk pembayaran yang kian populer. Akibat berbagai fitur yang ditawarkan ponsel entry-level, konsumen tertarik untuk mengganti ponsel lama mereka, ditambah dengan berbagai promosi yang ditawarkan pada musim hari raya.
Counterpoint melihat pengiriman ponsel di Indonesia pada Q1 2023 menurun sebesar 7,6 persen year-on-year. Penurunan disebabkan oleh permintaan ponsel kelas mid-range (rentang harga 200-399 dolar AS, sekitar Rp2,9 juta-Rp5,9 juta) dan premium.