WahanaNews.co | Ekspor tanaman hias sempat menjadi andalan di masa pandemi Covid-19.
Bahkan, rata-rata omzet harian tanaman hias dari pelaku usaha ekspor se-Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bisa mencapai Rp 200 hingga Rp 300 juta.
Baca Juga:
Karantina Pertanian Lepas Ekspor Tanaman Tanduk Rusa Asal Kalsel
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Makmur mengatakan, ekspor tanaman hias pasca-pandemi memang turun signifikan.
Kondisi itu dipengaruhi oleh kegiatan masyarakat di luar negeri yang kembali normal.
“Kalau disaat pandemi kan banyak orang work from home, jadi banyak aktifitas masyarakat lebih di rumah. Jadi banyak waktu untuk mengurus tanaman, dan pesanan pun tinggi,” ujar Makmur kepada awak media, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga:
Ada Aturannya, Berikut Area Terlarang Menyimpan Kaktus di Dalam Rumah
Saat ini, kata Makmur, penurunan ekspor bisa mencapai 50 persen, bahkan lebih. Makanya, para petani tanaman hias lebih memilih pasar lokal yang dianggap masih stabil.
“Sementara pasar lokal sih masih aman, memang tidak sehebat masa pandemi, tapi mending dari pada ekspor,” ucap Plt. Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Makmur.
Dia berharap, ekspor tanaman hias kembali meningkat. Sebab, keberhasilan ekspor di masa pandemi menjadi contoh dan motivasi bagi pelaku usaha tanaman hias lainnya untuk meningkatkan produktivitas.
Salah satu petani tanaman hias asal Kecamatan Tamansari, Fatek mengakui, ekspor tanaman hias jauh menurun dibanding di masa pandemi Covid-19 saat itu.
“Penghasilan saya bisa puluhan hingga ratusan juta rupiah,” tambahnya. [sdy]