"Prioritas pengamanan kelistrikan diutamakan pada objek-objek vital dan pusat-pusat aktivitas masyarakat, seperti tempat ibadah, rumah sakit, bandara, stasiun, terminal, hingga pusat perbelanjaan yang seluruhnya didukung dengan skema suplai listrik yang berlapis," jabar Darmawan.
Selain personel, PLN juga menyiapkan berbagai peralatan pendukung, mulai dari 1.917 unit generator set (genset), 737 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.338 unit gardu bergerak (UGB), 434 unit truk crane, 4.720 kendaraan operasional, hingga 4.412 unit sepeda motor.
Baca Juga:
PLN Pastikan Keandalan Listrik Gereja di Seluruh Indonesia Jelang Natal 2025
Darmawan menambahkan, PLN turut memastikan ketersediaan energi primer untuk seluruh pembangkit listrik dalam kondisi aman, yang tercermin dari perhitungan Hari Operasi Pembangkit (HOP).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (tengah) ketika meninjau langsung operasi Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kilovolt (kV) Pedan, di Klaten, Jawa Tengah pada Kamis (25/12/2025).
“Rata-rata Hari Operasi Pembangkit kami berada pada level aman, dengan stok batu bara di atas 21 hari, gas di atas 22 hari, dan bahan bakar minyak di atas 10 hari operasi. Ketersediaan ini termasuk untuk pembangkit di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T),” lanjut Darmawan.
Baca Juga:
Antisipasi Lonjakan Mudik EV Nataru, PLN Siagakan Ribuan SPKLU di Titik Strategis
Ia juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile dalam menyampaikan laporan gangguan maupun kebutuhan layanan kelistrikan lainnya.
"Setiap laporan pelanggan akan ditindaklanjuti secara realtime melalui PLN Mobile dan pelanggan akan menerima notifikasi apabila terjadi gangguan di wilayahnya," tutup Darmawan (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]