WahanaNews.co, Jakarta - Smesco berkolaborasi dengan platform manajemen sosial Satunesia menyelenggarakan pelatihan eksklusif seni lukis bertajuk “Suara Dalam Karya” bagi pelaku seni penyandang disabilitas tuli untuk mendorong kiprah mereka agar semakin mandiri dan produktif.
“Kami ingin bantu para teman tuli supaya lebih memahami cara bersaing dalam lingkungan seni dan ekosistem bisnis yang telah integral dengan digitalisasi,” kata Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO, Wientor Rah Mada, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (18/3).
Baca Juga:
Deputi Kemenkop UKM: Koperasi Berperan Penting Tingkatkan Kapasitas UMKM dan Taraf Hidup
Wientor mengatakan pelatihan eksklusif bagi seniman disabilitas tuli ini menawarkan tingkat keterlibatan yang lebih intensif melalui sesi bimbingan khusus dan sesi tanya jawab langsung dengan instruktur oleh seniman profesional serta dibantu oleh juru bahasa isyarat dan para relawan.
Pelatihan yang diselenggarakan di Smesco Labo ini digelar dalam 4 rangkaian acara yaitu seleksi karya melalui Online Registration, Outdoor Painting Workshop, kemudian dilanjutkan dengan 5 sesi Intensive Painting Workshop di SMESCO dan diakhiri dengan Art Exhibition & Auction pada 27-29 April 2024.
“Acara ini nantinya akan menghasilkan 10 teman tuli terbaik dari 100 pendaftar dan tentunya kita berharap setelah adanya pelatihan ini diharapkan peserta mampu meningkatkan skill development untuk menopang kemandiriannya,” ujar Wientor.
Baca Juga:
Kemenkop UKM Terus Dukung UMKM di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat
Kolaborasi ini, kata Wientor, selain merupakan bukti nyata pemberdayaan disabilitas juga merupakan wadah bagi anak-anak muda untuk melakukan aksi sosial yang konkret sejalan dengan tiga pilar Satunesia dalam kegiatan berkemasyarakat, yakni pendidikan, lingkungan, dan disabilitas, sekaligus bisa menjadi wadah bagi anak -anak muda bersosialisasi.
“Acara ini sebagai wadah anak-anak muda yang ingin melakukan aksi sosial yang nyata karena semua program ini diberikan secara gratis dari sebagai bentuk komitmen perubahan terutama untuk teman-teman disabilitas,” kata Wientor.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panita Satunesia Muhammad Andreza, mengatakan Program Suara Dalam Karya berfokus kepada teman tuli untuk mencetak seniman-seniman berpotensi dalam bidang karirnya.
“Dengan gerakan ini diharapkan bisa menjadi gebrakan baru bagi brand lokal UMKM menggunakan karya teman tuli dan berkolaborasi menggunakan lukisan teman tuli pada produk UMKM,” kata Andreza.
Lebih lanjut, Andreza mengatakan, masyarakat dapat melihat dan menikmati serta bergabung dalam gerakan Suara Dalam Karya Satunesia bersama teman tuli dalam satu gerakan sosial yang saling membantu mewujudkan kesetaraan saat pembukaan pameran.
“Satunesia bekerja sama dengan salah satu galeri terhits di Indonesia saat ini, yaitu Galeri Zen1 Menteng dan Alhamdullilah dari pemilik hingga timnya yang sangat mendukung teman tuli, jadi karya seni teman tuli bisa dipamerkan di sini,” kata Andreza.
Andreza menjeleskan, ada momentum menarik saat teman tuli pertama kali datang ke Smesco sebagai lokasi pelatihan.
“Teman-teman terpukau dengan fasilitas yang ada di Smesco, tempat pelatihannya sangat inklusif membantu teman tuli fokus berkarya dan ruang kelas berdekatan dengan brand Elders Co yang memproduksi berbagai macam Vespa listrik, menjadi pemandangan yang unik bagi teman-teman yang menghadiri acara,” katanya. Demikian dilansir dari laman kemenkopukmgoid, Selasa (19/3).
[Redaktur: Alpredo Gultom]