Masyarakat juga diberikan subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) dengan anggaran Rp46,5 triliun, agar penduduk bisa memasak dengan harga sangat terjangkau
Untuk bahan bakar minyak (BBM), pemerintah telah membelanjakan Rp95,4 triliun untuk subsidi dan kompensasi, lalu perumahan Rp616 miliar.
Baca Juga:
Komisi Informasi Gorontalo dan Unisan Teken MoU untuk Keterbukaan Informasi Publik
“Kemudian berbagai manfaat belanja yang di sektor pendidikan, terutama bagi masyarakat-masyarakat yang tidak mampu, murid-murid dari kelompok masyarakat yang tidak mampu, mereka mendapatkan dari mulai program beasiswa dan juga dari biaya operasi sekolah,” ujar Menkeu lagi.
Berbagai manfaat tersebut mulai dari Program Indonesia Pintar dengan anggaran Rp8 triliun, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Rp10,8 triliun untuk 729 ribu mahasiswa, lalu Rp4,6 triliun untuk biaya operasional dari madrasah dan perguruan tinggi dengan penerima manfaat 8,9 juta jiwa, serta Rp3,7 triliun untuk Kartu Prakerja yang dinikmati 1 juta pekerja.
"Kita juga membelanjakan infrastruktur yang langsung dinikmati masyarakat, Rp108,6 triliun untuk pembangunan infrastruktur dan rehabilitasi yang manfaatnya dirasakan masyarakat dari mulai jalan, sanitasi, air minum, jembatan, rel kereta, bandara, pelabuhan, irigasi. Sedangkan untuk daerah bencana terdapat belanja Rp1,8 triliun, terutama untuk membantu membangun rumah di daerah Gempa Cianjur (di Jawa Barat) sebanyak Rp1,22 triliun untuk 42,4 ribu rumah tangga,” kata Menkeu lagi.
Baca Juga:
Ketua PWI Subulussalam Khalidin Umar Barat Narasumber di Rakor Evaluasi Pilkada 2024
[Redaktur: Sandy]