WahanaNews.co | PLN Indonesia Power (PLN IP) tetap konsisten mengimplementasikan perubahan dalam sektor energi di Indonesia.
Setelah memulai Mega Project Hijaunesia sebagai langkah lanjutan dari pengembangan EBT PLN Indonesia Power pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 untuk energi hijau sebesar 7 Giga Watt, saat ini PLN IP juga menginisiasi Proyek Hydronesia yang memiliki kapasitas lebih dari 1.100 Mega Watt.
Baca Juga:
PLN Indonesia Power Dukung Target NDC Lewat Perdagangan Karbon
Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, Proyek Hydronesia bertujuan untuk mencari mitra pengembang (co-developer) yang akan bekerja sama dalam merancang dan melaksanakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
"Proyek ini kami khususkan untuk mencari co-developer yang memenuhi syarat, yang kelak akan bekerja bersama kami dalam merancang dan melaksanakan proyek-proyek PLTA yang siap diwujudkan," ujar Edwin seperti yang dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).
Selain itu, Edwin juga menyatakan bahwa proyek-proyek yang telah dipersiapkan oleh PLN Indonesia Power merupakan bukti nyata dari komitmen perusahaan dalam mendukung percepatan transisi energi di Indonesia dengan melibatkan mitra strategis, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk mencari kualitas terbaik.
Baca Juga:
PLN Ikut Aktif Lestarikan Gajah Sumatra, Sediakan Kendaraan Patroli Hewan
"Komitmen ini sejalan dengan agenda Pemerintah untuk mempercepat transisi energi, dan kami menjalankannya dengan maksimal, mengedepankan kualitas, seperti yang telah terlihat pada proyek Hijaunesia yang melibatkan berbagai mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan di Indonesia," tambahnya.
Sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN Indonesia Power akan mengembangkan energi hijau sebesar 7 Giga Watt yang tersebar di 108 lokasi di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Proyek Hydronesia telah dipersiapkan untuk mencari mitra pengembang (Co-Developer) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di 5 lokasi dengan total kapasitas 1178,5 MW.
Langkah ini bukan hanya sebagai upaya untuk mencapai target bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen, tetapi juga merupakan bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui Sub Holding PLN Indonesia Power dalam aspek Environmental, Social & Governance (ESG). [eta]